Tether, salah satu pengelola stablecoin terbesar di dunia, baru-baru ini mengumumkan keputusan besar yang menarik perhatian pasar. Pada Jumat (11/07/2025), Tether mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan dukungan untuk USDT pada lima protokol dan blockchain.
Penghentian Dukungan pada Lima Blockchain Legacy
Tether mengungkapkan bahwa mulai 1 September 2025, dukungan untuk USDT akan dihentikan di lima blockchain legacy: Omni Layer, Bitcoin Cash SLP, Kusama, EOS, dan Algorand. Keputusan ini diambil setelah evaluasi terhadap penggunaan blockchain, permintaan pasar, dan feedback dari komunitas.
Meskipun blockchain tersebut berperan penting dalam perkembangan awal Tether, volume USDT yang beredar di platform ini mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir. Hal ini menjadi alasan utama di balik penghentian dukungan tersebut.
“Seiring dengan evolusi ekosistem aset digital, Tether berkomitmen untuk beradaptasi. Menghentikan dukungan untuk blockchain legacy ini memungkinkan kami untuk fokus pada platform yang menawarkan skalabilitas lebih besar, aktivitas pengembang yang lebih intens, dan keterlibatan komunitas yang lebih kuat,” ungkap CEO Tether, Paolo Ardoino.
Langkah ini menunjukkan bahwa Tether berusaha untuk tetap berada di garis depan adopsi stablecoin, dengan fokus pada blockchain yang lebih banyak digunakan dan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar.
Minimnya Aktivitas USDT di Jaringan Tersebut
Rendahnya aktivitas dan transaksi USDT di beberapa jaringan blockchain tersebut menjadi alasan utama penghentian dukungan oleh Tether, mengingat kurangnya permintaan dan penggunaan yang signifikan.
Data per Sabtu (12/07) dari halaman transparansi Tether menunjukkan sekitar US$3,5 juta USDT diterbitkan di Kusama, dengan hanya kurang dari US$250 ribu yang masih beredar. Di Bitcoin Cash, sekitar US$5 juta diterbitkan, dengan kurang dari US$1 juta yang masih aktif.
Omni, yang pernah menjadi jaringan utama USDT, kini hanya menyisakan US$82 juta dari total US$888 juta yang diterbitkan. EOS mencatatkan sekitar US$85 juta USDT diterbitkan, dengan kurang dari US$5 juta yang beredar, sementara Algorand hanya memiliki sekitar US$841 ribu USDT yang beredar.
Sebaliknya, Tron dan Ethereum kini mendominasi penerbitan USDT, dengan masing-masing US$81 miliar dan US$74 miliar yang sudah terbit secara on-chain, yang mencakup sebagian besar dari US$159 miliar USDT yang beredar.

Fokus pada Layer-2 dan Blockchain Berkembang
Tether kini berfokus pada blockchain yang lebih efisien, terutama Layer-2, seperti Bitcoin Lightning Network, untuk mendukung transaksi cepat dan biaya rendah. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang dan memastikan USDT tetap relevan.
Sebagai bagian dari perubahan ini, Tether juga mengingatkan pengguna yang masih menyimpan USDT di Omni, Kusama, Bitcoin Cash SLP, EOS, dan Algorand untuk segera bermigrasi ke blockchain yang lebih didukung. Hal ini untuk memastikan transaksi tetap lancar dan aman.
Dengan berfokus pada jaringan blockchain yang lebih efisien, penerbit stablecoin tersebut memperkuat posisinya sebagai pemain utama di ekosistem digital. Langkah ini juga membantu Tether tetap beradaptasi dengan kebutuhan pengguna yang terus berkembang. [dp]