IKLAN

The Fed: Bitcoin adalah Pengganti Emas

Jerome Powell Ketua Bank Sentral AS alias The Fed mengulang pernyataannya, bahwa Bitcoin adalah pengganti emas, sebagai aset, bukan mata uang (currency).

Hal itu disampaikan Powell dalam sebuah konferensi daring yang digelar kemarin. Ia menyebut Bitcoin adalah aset spekulatif.

“Aset kripto seperti Bitcoin sangat volatil dan tidak berguna sebagai alat simpan nilai (store of value, dan tidak dijamin oleh apapun,” sebutnya.

Aset kripto adalah aset spekulasi, sehingga tidak berguna untuk pembayaran. Aset kripto berlaku sebagai pengganti emas alih-alih dolar AS, jelas Powell.

Hal ini bukan pertama kalinya Powell mengomentari Bitcoin. Tahun lalu, ia menyebut Bitcoin sebagai alat simpan nilai spekulatif, seperti emas, senada dengan komentar terbarunya itu.

Powell semakin menegaskan Bitcoin tidak berpeluang mengambil alih fungsi dolar. Ia mengatakan, masyarakat perlu memahami risiko terkait aset kripto, sebab ada volatilitas, kebutuhan energi untuk penambangan, serta fakta aset kripto tidak dijamin oleh apa-apa.

BACA JUGA  Indonesia Bitcoin Conference Gelar Sayembara Lightning Hackathon Berhadiah Total Rp150 Juta

Jerome juga menyebut stablecoin sebagai perbaikan terhadap aset kripto, tetapi tetap tidak mampu mengganti sistem moneter global saat ini.

Stablecoin adalah aset kripto yang dirancang agar nilainya stabil, dan biasanya dijamin oleh uang fiat seperti dolar AS.

Proyek stablecoin, seperti Diem besutan Facebook, membuat pihak berwenang di beragam negara cemas akan risiko terhadap kedaulatan moneternya.

The Fed sebelumnya menegaskan akan terus mengawasi stablecoin beserta risiko terkait. Sementara itu di Eropa dibuat sejumlah regulasi lebih lanjut bagi stablecoin.

CBDC, mata uang digital bank sentral, juga menjadi topik panas di konferensi daring itu. Powell ditanya soal tindak lanjut soal dolar digital. Namun, Powell mengatakan pihaknya melakukannya secara perlahan lewat beragam penelitian.

“Kami tidak perlu berburu-buru, kami tidak harus jadi penerbit CBDC pertama,” jawab Powell.

BACA JUGA  Fenomena Kripto 2023: Solana, Tron, dan GameStop Memes

CBDC dolar AS atau disebut dolar digital berpotensi berdampak besar di AS dan di dunia. Kami akan berpikir hati-hati soal itu dan berdiskusi dengan publik di seluruh dunia, terutama di AS, sebelum mengambil keputusan, tambah Powell.

Powell menyatakan The Fed tidak akan mengambil keputusan untuk merilis CBDC dalam waktu dekat.

Di saat bank sentral AS bergerak pelan-pelan, negara lain berada jauh di depan soal CBDC. Tiongkok telah merintis yuan digital, sedangkan Kepulauan Bahamas telah menerbitkan sand dollar, mata uang setara dolar yang berbasis blockchain. [decrypt.co/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait