Bank investasi global telah memperkirakan bank sentral AS (The Fed) akan mulai pangkas suku bunga lagi di tahun depan.
Tindakan The Fed terhadap suku bunga telah menjadi sorotan sejak tahun lalu, di mana ini membawa dampak besar pada cara pandang investor terhadap aset berisiko, termasuk kripto.
Suku Bunga The FedÂ
Berdasarkan laporan Bitcoin News, Goldman Sachs telah memperkirakan bahwa bank sentral AS akan pangkas suku bunga lagi di kuartal ke-2 tahun 2024.
“Perkiraan pemangkasan kami didorong oleh keinginan untuk menormalkan suku bunga dana dari tingkat yang membatasi begitu inflasi mendekati target, bukan oleh resesi,” ujar Ekonom Goldman, Jan Hatzius dan David Mericle.
Menurut mereka, normalisasi bukanlah motivasi yang mendesak bagi The Fed untuk pangkas suku bunga, yang membuat mereka melihat risiko signifikan bahwa FOMC justru akan tetap stabil.
“Kami memproyeksikan pemotongan 25 basis poin per kuartal tetapi tidak yakin tentang kecepatannya… Kami memperkirakan tingkat dana pada akhirnya akan stabil di 3 persen-3,25 persen,” tambah Ekonom tersebut.
Selain Goldman Sachs, Bank of America (BoA) juga memperkirakan langkah pemangkasan suku bunga The Fed pada Q2 tahun depan.
Pada bulan Juni, BoA mengatakan bahwa mereka memperkirakan the Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Mei 2024.
Melirik prospek kenaikan suku bunga, Goldman Sachs melihat bahwa The Fed tidak akan menaikannya pada rapat FOMC mendatang di bulan depan.
Bank investasi raksasa tersebut pun berharap rapat tersebut akan membuat bank sentral berfikir bahwa tren inflasi inti telah cukup melambat untuk membuat tidak diperlukannya kenaikan lebih lanjut.
Kampanye agresif bank sentral untuk memerangi inflasi telah mendorong suku bunga acuan menjadi 5,25 persen hingga 5,5 persen, menjadi level tertinggi sejak 2001.
Di sisi lain, Gubernur bank sentral, termasuk Michelle Bowman, melihat adanya kebutuhan untuk menaikan suku bunga guna menurunkan inflasi ke target 2 persen.
Investor pun akan mengamati hasil dari keputusan terbaru bank sentral, karena akan mempengaruhi prospek dari mata uang dolar AS, juga aset berisiko seperti kripto dan saham. Mari kita saksikan. [st]