The Fed: Teknologi Blockchain Bisa Ubah Sistem Pembayaran AS

Banner IUX

The Fed AS telah mengakui potensi besar dari teknologi kontrak pintar dan sistem blockchain dalam memperkuat sistem pembayaran nasional.

Hal ini ditegaskan oleh anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher J. Waller, dalam pidatonya di Wyoming Blockchain Symposium 2025. Ia menyebut bahwa sistem pembayaran tengah mengalami “technology-driven revolution” yang didorong oleh kemajuan pesat dalam komputasi, pengolahan data dan jaringan terdistribusi.

Menurut Waller, The Fed kini sedang mengevaluasi bagaimana teknologi blockchain seperti kontrak pintar dan distributed ledger technology (DLT) dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi transfer uang di seluruh sistem keuangan.

Ia menekankan bahwa inovasi seperti dompet digital, layanan pembayaran instan 24 jam, dan stablecoin merupakan bagian dari perubahan besar yang sedang berlangsung.

“Kami tidak melihat ini sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai alat teknologi baru dalam transaksi,” ujar Waller.

Langkah ini mencerminkan pergeseran pendekatan The Fed, dari sebelumnya fokus pada risiko kripto, menjadi perhatian terhadap nilai teknologinya dalam mendukung infrastruktur pembayaran yang lebih cepat dan murah.

BACA JUGA:  ShibaSwap Perkenalkan Upgrade Baru, Memecoin SHIB Siap Melejit 500 Persen

Bank sentral tersebut menilai bahwa kolaborasi dengan sektor swasta menjadi kunci dalam mendorong inovasi yang sehat dan kompetitif.

The Fed Lirik Blockchain untuk Reformasi Sistem Pembayaran

Dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam catatan rapat The Fed bulan Juli lalu, para staf dan pejabat bank sentral juga membahas kemungkinan meningkatnya penggunaan stablecoin sebagai alat pembayaran.

Beberapa peserta rapat menyebut bahwa undang-undang baru seperti GENIUS Act dapat mendorong adopsi stablecoin secara luas dan meningkatkan permintaan terhadap aset-aset seperti obligasi pemerintah AS.

Waller juga menegaskan bahwa pendekatan terbaik dalam menjajaki inovasi ini adalah melalui kerja sama erat dengan pelaku industri.

Saat ini, The Fed tengah meneliti berbagai aplikasi teknologi kripto dan kecerdasan buatan (AI) guna memperbarui sistem pembayaran nasional. Penekanan ini sejalan dengan seruan Waller agar AS “merangkul revolusi berbasis teknologi” yang menurutnya dapat memperkuat perekonomian nasional dalam jangka panjang.

BACA JUGA:  Mengapa Bitcoin Melejit di Akhir September 2025? Ini Pemicunya

Pernyataan ini menguatkan posisi The Fed yang lebih terbuka terhadap eksperimen berbasis teknologi keuangan modern.

Alih-alih mengambil pendekatan sentralisasi lewat pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC), The Fed lebih memilih mengamati dan mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada melalui dukungan teknologi dari sektor swasta.

Peringatan untuk Persaingan Global

Sementara AS menunjukkan langkah proaktif dalam mengeksplorasi teknologi pembayaran baru, sejumlah pelaku industri kripto justru mendesak pemerintah Inggris untuk segera menyusun strategi nasional terkait stablecoin agar tidak tertinggal dari AS. Mereka khawatir bahwa lambatnya regulasi dapat menghambat daya saing di sektor ini.

Kekhawatiran ini mencerminkan realitas kompetitif di antara negara-negara besar dalam menentukan arah masa depan sistem pembayaran global. Dengan pengakuan resmi dari The Fed terhadap potensi stablecoin dan teknologi kontrak pintar, AS tampaknya berada di garis depan dalam perlombaan membangun sistem pembayaran generasi berikutnya.

BACA JUGA:  Update Bitcoin Hari Ini: Kemana BTC Akan Melaju?

The Fed juga menyatakan bahwa meski pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil diperkirakan tetap sejalan dengan proyeksi sebelumnya hingga 2027, tingkat pengangguran kemungkinan akan melampaui tingkat alaminya pada akhir 2025 dan tetap tinggi dalam beberapa waktu.

Dalam konteks inilah, efisiensi sistem pembayaran nasional menjadi semakin penting untuk mendukung aktivitas ekonomi secara luas.

Dengan masuknya blockchain dan AI dalam radar kebijakan The Fed, arah sistem keuangan AS menunjukkan kecenderungan yang semakin menyatu dengan transformasi digital global.

Namun demikian, pengembangan teknologi ini tetap memerlukan pengawasan yang cermat dan kerangka hukum yang jelas demi menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait