Harga XRP telah melemah 52,3 persen tahun ini seiring dengan merosotnya pasar kripto. Kendati melesu, XRP tetap diperhatikan oleh investor sebab tiga alasan positif berikut.
Pertama, kasus antara Ripple Labs asal California, AS, dengan Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) diperkirakan akan tuntas. Kasus ini menjadi hambatan besar bagi XRP sejak tahun 2020.
Pada bulan Desember 2020, SEC menggugat Ripple Labs dengan tuduhan pelanggaran hukum sekuritas ketika pengembang tersebut menawarkan XRP ke investor melalui initial coin offering (ICO).
Ripple Labs bersikeras SEC gagal menentukan basis bagi penggolongan XRP sebagai sekuritas.
Akibat kasus tersebut, XRP mengalami delisting dari sejumlah bursa kripto. Kasus ini diduga dapat membuka jalan bagi SEC untuk menggolongkan aset digital sebagai sekuritas di masa depan.
Optimisme terhadap gugatan tersebut menguat pekan lalu ketika kedua belah pihak memohon keputusan persidangan kepada Pengadilan Wilayah New York Selatan. Permohonan tersebut diajukan ketika tersedia bukti cukup untuk mencapai keputusan tanpa melalui persidangan.
Kedua, Ripple Labs terlibat diskusi dengan Caroline Pham, Komisioner Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC). Pertemuan tersebut diharapkan dapat mendorong keputusan penggolongan XRP sebagai komoditas dan bukan sekuritas.
Pendukung kripto berulang kali berargumen kelas aset kripto seharusnya diregulasi oleh CFTC dan bukan SEC. Sebab itu, kunjungan Pham kepada CEO Ripple Labs Brad Garlinghouse meningkatkan sentimen investor XRP sekaligus menegaskan sikap regulator.
Ketiga, XRP memiliki konsumsi energi yang rendah di tengah sorotan permasalahan lingkungan. Kripto acapkali menuai kritik dikarenakan dampak terhadap perubahan iklim.
Perusahaan mobil listrik Tesla berhenti menerima Bitcoin (BTC) sebagai pembayaran dikarenakan masalah konsumsi energi. Sejumlah pejabat pemerintah AS mengutarakan keberatan terhadap konsumsi listrik proof of work yang dilakukan Bitcoin.
Ripple Labs berusaha berada di depan terkait persoalan energi dengan pengumuman Ikrar Iklim. Ripple Labs bergabung dengan 375 perusahaan lain yang berikrar untuk menciptakan masa depan positif energi.
Pasar aset kripto akan terus menyoroti konsumsi energi. Belum lama ini, Ethereum (ETH) berhasil melakukan transisi ke proof of stake yang diduga dapat mengurangi emisi karbon global sebesar 0,2 persen.
Crypto News melaporkan aset kripto menurun, terutama BTC dan ETH, setelah pertemuan Dewan Rapat Kebijakan Bank Sentral AS (FOMC), tetapi harga XRP tetap bertahan kuat. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.