Token MELANIA, yang sempat menarik perhatian karena dikaitkan dengan sosok istri Presiden AS, kini berada di bawah sorotan publik. Bukan karena kenaikan nilainya atau proyek revolusioner yang menyertainya, melainkan karena dugaan aksi jual bertahap oleh tim pengembangnya sendiri.
Analisis dari EmberCN menyebutkan bahwa selama sebulan terakhir, mereka telah menjual sekitar 23,45 juta token MELANIA dan meraup dana setara 110.000 SOL atau sekitar US$14,75 juta. Angka ini tentu bukan jumlah kecil di dunia memecoin yang biasanya penuh spekulasi.
Manuver Token MELANIA di Balik Layar
Tuduhan ini bukan sekadar asumsi. EmberCN melaporkan bahwa penjualan token dilakukan melalui berbagai metode, bukan hanya lewat satu jalur transaksi. Di antaranya, ada penjualan langsung ke bursa serta manipulasi pada pool likuiditas MELANIA/SOL di platform Meteora.
Salah satu transaksi paling mencolok terjadi pada 19 April lalu, saat tim diduga menjual 2,95 juta token dan menerima 9.009 SOL, senilai sekitar US$1,2 juta, dalam satu gerakan saja.
Dominasi Tim dalam Kepemilikan Token
Yang bikin situasi ini makin rumit adalah kabar bahwa tim pengembang memegang sekitar 92 persen dari total pasokan token tersebut. Jika data ini benar, mereka bukan cuma pengelola proyek, mereka juga jadi pemain terbesar di meja perdagangan.
Dengan kontrol sebesar ini, setiap aksi jual yang mereka lakukan akan berdampak besar pada harga di pasar.
Tak heran jika sejak puncaknya di Januari, harga MELANIA telah anjlok dari sekitar US$13,73 menjadi kurang dari US$0,38 saat ini. Itu berarti penurunan lebih dari 97 persen dalam waktu kurang dari empat bulan.
Bayangkan kalau kamu beli token ini waktu hype-nya masih panas, rasanya sekarang seperti beli tiket konser mahal, tapi panggungnya saja tidak ada.
Kepercayaan Komunitas Kian Tergerus
Di sisi lain, kekhawatiran komunitas bukan hanya soal harga. Lebih dari itu, mereka mempertanyakan transparansi dan integritas dari proyek ini. Tidak ada penjelasan resmi dari tim soal alasan penjualan token dalam jumlah besar.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran soal kemungkinan “slow rug pull,” yakni skema pengambilan keuntungan bertahap oleh tim sambil secara perlahan meninggalkan proyek.
Saat ini, token MELANIA masih diperdagangkan di kisaran US$0,38. Tapi dengan tekanan dari komunitas yang makin keras, tidak ada jaminan arah harganya ke depan. Mungkin ini jadi momen refleksi bagi investor memecoin untuk tak cuma melihat branding, tetapi juga menilai siapa yang ada di balik layar.
Dalam dunia kripto, nama besar atau asosiasi dengan figur publik sering kali digunakan sebagai strategi pemasaran. Namun demikian, hal ini tidak serta-merta menjamin keamanan investasi.
Dalam kasus MELANIA, meskipun diasosiasikan dengan nama yang familiar di politik AS, kenyataan bahwa tim proyek memegang hampir seluruh pasokan token dan bisa menjualnya kapan pun, menjadikan aset ini sangat rentan.
Kalau boleh jujur, ini seperti naik roller coaster tapi kamu baru tahu sabuk pengamannya cuma ditempel pakai velcro. Seru di awal, deg-degan di akhir.
Meski demikian, tak semua trader memecoin terpukul mundur. Beberapa justru melihat ini sebagai pelajaran mahal yang memperkuat pentingnya DYOR, sebelum ikut-ikut tren. [st]