Di tengah berkembangnya industri kripto di Indonesia dan tingginya antusiasme generasi muda terhadap literasi keuangan digital, Timothy Ronald muncul sebagai sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa dengan tekad, kreativitas, dan visi, semua kemungkinan terbuka.
Pria kelahiran Tangerang Selatan pada 22 September 2000 ini telah membuktikan dirinya sebagai pengusaha muda, investor sukses, dan penggerak edukasi investasi di Indonesia. Kini, dengan julukan tak resmi sebagai “Raja Kripto Indonesia,” ia memimpin revolusi digital yang menginspirasi banyak orang.
Perjalanan Sang Raja Kripto Indonesia Dimulai Sejak Muda
Timothy Ronald sudah menunjukkan bakat kewirausahaan sejak usia muda. Lahir dalam keluarga sederhana, ia tidak pernah tinggal diam dalam menghadapi tantangan ekonomi keluarganya.
Semangatnya untuk membantu keluarga mendorongnya untuk terjun ke berbagai usaha, dimulai dari menjual minyak rambut hingga menjadi agen properti. Namun, perjalanan bisnisnya mulai menarik perhatian ketika ia masih di bangku SMP.
Di usia 14 tahun, Timothy memanfaatkan hobinya sebagai gamer untuk merintis bisnis pertama. Ia menjadi joki game League of Legends, menawarkan jasa untuk membantu pemain lain meningkatkan level permainan mereka.
“Gua mulai berbisnis di usia yang relatif muda. Mungkin kalian banyak yang bertanya modalnya dari mana? Bisnis pertama gua itu gak ada modal, gua kumpulin duit jadi penjoki game waktu di SMP, umur 14 tahun. Gua selalu masuk top leaderboards 10 player tertinggi setiap season-nya” ungkapnya dalam sebuah wawancara di media belum lama ini.
Dari jasa tersebut, influencer kripto ternama ini meraup penghasilan yang cukup besar untuk ukuran anak muda, bahkan berhasil menjadi juara kedua dalam turnamen Mobile Legends nasional dan mendapatkan hadiah sekitar Rp1 juta.
Dari Bisnis Pomade hingga Ternak Uang
Timothy Ronald memulai karier bisnisnya pada usia 15 tahun dengan menjual pomade impor yang populer di kalangan pria muda. Keuntungan dari bisnis tersebut ia gunakan untuk berinvestasi di pasar saham dan cryptocurrency.
Terinspirasi oleh Warren Buffett, ia mulai mengasah pengetahuan investasi dengan membaca buku dan merumuskan strategi agresif. Investasi awalnya sukses, membawa influencer kripto ini meraih Rp1 miliar pertama dan membangun jaringan dengan tokoh besar seperti Changpeng Zhao (pendiri Binance) dan Sandiaga Uno.

Pada usia 19 tahun, Timothy mendirikan platform edukasi investasi Ternak Uang setelah memutuskan untuk drop out dari kuliah. Keputusan ini terbukti sukses, dengan platform tersebut masuk dalam daftar LinkedIn Top Startup 2022.
Selain itu, ia menjadi pemegang saham termuda di Holywings Group, yang mengelola lebih dari 50 outlet di Indonesia, termasuk Atlas dan H Club SCBD. Timothy Ronald juga dikenal sebagai investor agresif, membeli saham BBRI di harga Rp2.100 dan ARTO di harga Rp300, lalu menjual keduanya dengan keuntungan besar, hingga menggandakan kekayaannya di usia 22 tahun.

Membentuk Masa Depan Kripto Indonesia Lewat FLOQ
Keberhasilan influencer kripto tersebut di dunia edukasi dan investasi membuka jalan bagi ambisi berikutnya: membangun bursa kripto FLOQ. Pada usia 22 tahun, ia mengumumkan langkah besar, yaitu mengakuisisi PT Kripto Maksima Koin (KMK) yang sebelumnya milik Gojek, yang kemudian bertransformasi menjadi FLOQ.
KMK Milik GoTo Berubah Jadi FLOQ, Diakuisisi Timothy Ronald?
Platform ini tidak hanya menawarkan peluang bisnis, tetapi juga visi besar untuk menciptakan ekosistem kripto yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Raja Kripto Indonesia memiliki visi yang jelas tentang masa depan teknologi dan investasi digital di tanah air.
“Visi saya sederhana. Saya ingin anak-anak muda Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan, bahkan memimpin,” ujar Timothy penuh keyakinan.
FLOQ pun dipersiapkan dan dirancang secara khusus untuk menjadi salah satu bursa kripto terbesar di Indonesia, yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Visi Besar untuk Pendidikan dan Sosial
Di balik kesuksesannya di dunia bisnis dan investasi, Raja Kripto Indonesia ini juga tidak lupa akan tanggung jawab sosialnya. Pada tahun 2024, ia mendirikan Ronald Foundation, sebuah yayasan yang fokus pada pembangunan sekolah ramah lingkungan di daerah terpencil seperti Nusa Tenggara Timur, Blitar, dan Lombok Baru.

Sekolah yang dibangun oleh yayasan ini tidak hanya memiliki fasilitas fisik yang modern, tetapi juga menggunakan teknologi ramah lingkungan, mencerminkan komitmennya terhadap pendidikan berkualitas dan masa depan yang lebih baik.
Melalui platform edukasi seperti Ternak Uang, TikTok, Instagram, dan YouTube, Timothy Ronald terus memperkenalkan dunia investasi dan kripto kepada masyarakat, terutama anak muda, dengan cara yang mudah dipahami.
Dengan konten-konten yang edukatif, ia telah berhasil menjangkau ribuan orang yang tertarik untuk memulai perjalanan finansial mereka.
Timothy Ronald, Contoh Teladan bagi Generasi Muda
Kini, Timothy Ronald tidak hanya dikenal sebagai seorang investor dan influencer biasa, tetapi juga sebagai pemimpin yang berintegritas dalam dunia kripto Indonesia. Ia tak hanya pandai dalam berinvestasi, tetapi juga mahir dalam menyampaikan pengetahuannya, menjadikannya salah satu tokoh muda paling berpengaruh.
Di usia muda, dengan kekayaan yang disebut-sebut telah melampaui Rp1 triliun, ia terus menjadi inspirasi bagi generasi muda. Dengan visi yang jelas dan tekad yang kuat, Timothy Ronald mengajarkan kepada kita bahwa dunia investasi digital bukanlah ranah yang hanya bisa dijangkau oleh orang-orang besar, tetapi juga oleh generasi muda.
Generasi Milenial dan Gen Z Motor Utama Ekosistem Aset Kripto Indonesia
Influencer kripto tersebut menunjukkan bahwa siapa pun bisa menjadi bagian penting dari perubahan yang besar, asalkan memiliki pengetahuan, keberanian, dan tekad untuk terus maju. [dp]