Titik Terendah ETH Dapat Terbentuk dalam 2-4 Bulan

Perusahaan riset kripto, 10x Research, menerangkan bahwa titik terendah ETH dapat terbentuk dalam periode 2-4 bulan ke depan, sebelumnya akhirnya pulih dan stabil. Ini menyiratkan penurunan lebih lanjut dalam jangka pendek.

Pasar aset kripto global sejatinya masih gonjang-ganjing, bergerak dalam volatilitas cukup tinggi. Sejak awal Agustus 2024 kapitalisasi pasarnya terus tergerus. Bahkan sebulan terakhir terekam terendah di US$1,9 triliun pada 7 September 2024 lalu dari tertinggi di US$2,27 triliun pada akhir Agustus 2024.

Itu tercermin juga di pasar altcoin Ethererum (ETH) sebagai kripto non-stablecoin popular kedua setelah Bitcoin. Dalam 30 hari terakhir bergerak turun hingga 13,84 persen, menjadikan return dalam setahun hanya menjadi 47 persen. Ketika artikel ini ditulis pada Jumat, 13 September 2024 petang, ETH masih lemah di US$2.347, bergerak relatif sideways dalam sepekan terakhir.

Pergerakan harga ETH dalam 30 hari terakhir.

Sinyal Penurunan, Karena Titik Terendah ETH Akan Terbentuk dalam 4 Bulan

Rontoknya kripto unggulan yang satu ini, disoroti lebih lanjut oleh 10x Research, di mana salah satunya diprediksi bahwa titik terendah ETH dapat terbentuk 2-4 bulan mendatang. Dengan kata lain, harga mungkin akan terus turun untuk sementara waktu sebelum akhirnya mengalami pemulihan yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Ada sejumlah indikator yang disampaikan perusahaan itu terkait pada kesimpulan titik terendah ETH. Salah satunya adalah ketika pada April funding rate di pasar derivatif kripto turun signifikan, setelah volume perdagangan turun signifikan.

“Tanda-tanda melemahnya momentum bullish untuk Ethereum sudah mulai terlihat sejak April, ketika funding rate mulai menurun setelah penurunan signifikan dalam volume perdagangan. Funding rate yang tinggi sebelumnya dimanfaatkan oleh protokol seperti Ethena, sebuah protokol dolar sintetis yang menawarkan APY sebesar 50 persen,” tulis 10x Research.

Funding rate ETH melemah.

Selain itu 10x Research menyiratkan bahwa strategi dollar-cost averaging mungkin tak efektif lagi, karena selain pasar bersandar pada banyak variabel seperti makroekonomi, ada juga menggunakan indikator sederhana yang secara historis menunjukkan sinyal kuat.

Mereka yakin bahwa Simple Moving Average (SMA) 21 di time frame mingguan untuk ETH dapat lebih efektif karena menggunakan pendekatan yang lebih disiplin.

“Indikator popular, misalnya, adalah rata-rata pergerakan sederhana 21 minggu. Ketika ETH turun di bawah level ini (US$3.200), jelas bahwa waktu untuk sikap bullish telah berlalu,” tulisnya.

titik terendah ETH
Rontoknya harga ETH ditegaskan dalam Bollinger Bands yang sudah menyentuh lower band yang mengindikasikan menuju oversold.

Memang ada beberapa saat fluktuasi ketika ETH diperdagangkan di sekitar rata-rata pergerakan 21 minggu, indikator ini secara konsisten menunjukkan nilai objektifnya.

Jerome Powell Kirim Sinyal Kuat Akan Pangkas Suku Bunga

“Saat ini, Ether masih jauh di bawah level ini, yang menandakan kewaspadaan bagi para trader. Meskipun titik terendah ETH tidak mungkin terbentuk segera, titik terendah tersebut dapat muncul dalam 2-4 bulan. Para trader harus memantau indikator pembalikan jangka menengah (mingguan), seperti RSI dan Stokastik, karena indikator-indikator ini dapat menandakan pembalikan dari level yang sangat oversold. Namun, tidak ada kebutuhan langsung untuk mengambil sikap bullish pada Ether,” simpulnya.

Penelusuran lebih lanjut pada data pasar, RSI mingguan ETH saat ini berada di 39,60 belum berada di zona oversold (di bawah 30), kendati sudah terjadi bearish crossover sejak 25 Maret 2024, usai meraih zona overbought 84,11 pada 4 Maret 2024 saat ETH diperdagangkan di kisaran US$4.082.

Data RSI mingguan ETH.

Indikator pada kesimpulan titik terendah ETH juga diasaskan pada rasio ETH/BTC akan terus mencapai titik terendah baru. Hal lainnya potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed hanya menguntungkan jika didorong semata-mata oleh inflasi yang lebih rendah. Mereka yakin jika pemangkasan tersebut juga dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, efeknya bisa jadi sebaliknya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait