IKLAN

Token Blockcloud Siap Dicicipi di OK Jumpstart

Token Launchpad. Kita bisa menyebutnya sebagai sebuah tren baru di ranah penggalangan dana publik alias crowdfunding, selain skema Initial Coin Offering (ICO) biasa. Cara terbaru ini juga diminati oleh bursa kripto OKEx, yang bermarkas di Malta, melalui OK Jumpstart. Belum lama ini mereka mengumumkan proyek pertama yang akan berjalan di OK Jumpstart, yakni Blockcloud (BLOC), di mana OKB, native token di OKEx menjadi token tunggal untuk penyelesaian pembayaran (payment settlement).

“Blockcloud adalah proyek penaiktarafan (upgrade) mutu TCP/IP Internet dengan memanfaatkan teknologi blockchain. Dengan TCP/IP yang lebih baik, maka layanan jaringan dan aplikasi yang berjalan di atasnya dapat berlangsung lebih dinamis. Lalu, mengingat tren teknologi masa depan adalah Internet of Things (IoT), maka TCP/IP berbasis blockchain lebih memampukan mobilitas yang lebih tinggi, termasuk kredibilitas, sistem insentif, keamanan dan skalabilitas aplikasi,” jelas OKEx dalam situs webnya.

Dilansir dari Coinrivet, Andy Cheung, Kepala Operasi OKEx mengatakan, OKEx selalu mengakomodir harapan pengguna dan terus menawarkan sejumlah proyek bermutu di masa depan selain Blockcloud ini.

“Kami hanya bermitra dengan pihak-pihak yang memang terbukti punya rekam jejak yang baik. Peluncuran Blockcloud di OK Jumpstart bertujuan menyediakan konektivitas jaringan Internet yang lebih baik untuk kehidupan kita sehari-hari,” kata Cheung kepada Coinrivet.

Mengutip hasil penelitian Ericsson pada tahun 2017, Blockcloud mencatat dalam whitepaper-nya, pada tahun 2022 diperkirakan ada sekitar 20 miliar perangkat elektronik yang terhubung ke Internet dalam skema IoT. Sektor smart healthcare, augmented reality dan kendaraan darat tanpa awak disebut sebagai sebuah kelaziman di masa depan.

BACA JUGA  Bank Sentral Rusia Usulkan Bursa Efek Fasilitasi Perdagangan Aset Kripto, Dampak Tak Mampu Melarang Sepenuhnya

“Namun demikian, ada sejumlah ancaman perihal keamanan, mutu dan efisiensi pada sektor itu, jika masih menggunakan protokol TCP/IP Internet yang ada saat ini. Masalah konektivitas, skalabilitas dan keamanan terhadap model bisnis tertentu harus dipecahkan menggunakan pendekatan yang berbeda,” sebut tim Blockcloud.

Blockcloud menggunakan dua pendekatan utama, yakni Service-centric Networking (SCN) yang lebih baik dan teknologi blockchain khusus sektor IOT. Di Blockcloud, SCN membentuk jaringan fisik dasar yang menyediakan konektivitas, mobilitas dan skalabilitas. Sedangkan blockchain diletakkan di atas SCN untuk menyediakan decentralized trust, keamanan, fairness dan penerapan sistem insentif khusus.

Sebutan launchpad laksana helipad, tempat token didaratkan, lalu disempurnakan sebelum ia “diterbangkan”. Token Launchpad seperti OK Jumpstart memanfaatkan peran pihak ketiga, yakni bursa kripto untuk memperdagangkan token yang hendak diterbitkan oleh si empunya proyek. Cara ini dirasa lebih “menjamin” kesahihan proyek dan potensinya di masa depan sebagai plihan instrumen investasi. [vins]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait