Token BONK Melejit 22 Persen, Spekulasi ETF Jadi Pemicu Seru

Token meme Bonk (BONK) mencatat lonjakan harga sebesar 22,3 persen dalam 24 jam terakhir dan menjadi pemimpin di top gainer 100 kripto teratas dalam daftar CoinMarketCap.

Kenaikan tajam ini terjadi di tengah spekulasi pasar terhadap potensi peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) dan didukung oleh berbagai perkembangan teknis serta ekosistem Solana yang semakin solid.

Pendorong utama kenaikan harga BONK berasal dari amandemen pengajuan ETF oleh Tuttle Capital Management pada Selasa lalu (1/7/2025). Perusahaan tersebut mengajukan revisi untuk ETF 2x Long BONK, yang akan memberikan eksposur dua kali lipat terhadap pergerakan harga BONK.

Pengajuan ini belum mendapat persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), namun berdasarkan aturan yang berlaku, ETF tersebut berpotensi mulai berlaku pada 16 Juli jika tidak ada penolakan resmi.

Meskipun belum pasti, spekulasi mengenai kemungkinan disetujuinya ETF ini telah memicu aksi beli besar-besaran dari pelaku pasar.

BACA JUGA  Biden Atur Ketat Crypto, Penghayat Bitcoin Layak Khawatir?

Analis memandang langkah ini sebagai peluang bagi modal institusional dari pasar tradisional untuk mengalir ke dalam ekosistem aset kripto, khususnya BONK. Hal ini menciptakan sentimen positif yang turut memperkuat reli harga token tersebut.

Dukungan Ekosistem dan Tekanan Jual yang Mereda untuk Token BONK

Selain faktor eksternal berupa ETF, ekosistem Solana yang terus berkembang menjadi pendorong tambahan bagi performa BONK. Salah satu inisiatif terbaru yang berkontribusi adalah program penukaran token BONK yang terhubung dengan ponsel Solana Saga.

Dalam program ini, sebanyak 20.000 alokasi token BONK diberikan kepada pemilik perangkat tersebut, dan hingga awal Juli tercatat 17.599 token telah diklaim.

BONK Labs mengumumkan bahwa program penukaran ini akan berakhir pada 31 Juli 2025. Token yang tidak diklaim hingga tenggat waktu tersebut akan dikembalikan ke kas DAO BONK untuk digunakan dalam program komunitas mendatang.

BACA JUGA  Shiba Inu dan Pasar Kripto Jatuh Lagi, Rocketize Token Bersiap Melesat

Langkah ini diyakini dapat mengurangi tekanan jual dalam waktu dekat karena jumlah token yang beredar akan berkurang.

Seiring dengan peluncuran ponsel baru Solana, yaitu Seeker, strategi pengembangan komunitas ini menunjukkan keterkaitan erat antara BONK dan inovasi di dalam ekosistem Solana.

Penambahan validator baru dari DeFi Development Corp juga menambah kepercayaan investor, serta memperkuat narasi bahwa BONK memiliki potensi utilitas di sektor keuangan terdesentralisasi.

Breakout Harga dan Aktivitas Derivatif

Dari sisi teknikal, BONK mengalami breakout signifikan pada hari Rabu (2/7/2025). Harga token meme ini telah naik dari US$0,0000136 menjadi US$0,00001524 sebelum menetap di US$0,00001494.

Resistance utama di level US$0,0000144 berhasil ditembus, meskipun sempat terjadi koreksi ke area support US$0,0000142 akibat pola head-and-shoulders jangka pendek.

Indikator Relative Strength Index (RSI) tujuh harian berada di level 63,3, menandakan bahwa tren masih dalam zona aman dan belum mencapai kondisi jenuh beli alias overbought.

Di pasar derivatif, open interest (OI) tercatat naik 16 persen dalam 24 jam terakhir, menandakan peningkatan minat dari pelaku pasar. Sementara itu, aktivitas likuidasi tetap moderat.

BACA JUGA  Dipercepat, Standar Blockchain Tiongkok Dirilis Tahun Ini

Di sisi adopsi pengguna, Bonk Arena turut menjadi salah satu faktor pendukung. Game berbasis “kill-to-earn” ini telah mencatat lebih dari 17.500 penukaran token, dengan rencana untuk mengintegrasikan non-fungible token (NFT) ke dalam platform ke depannya.

Secara keseluruhan, BONK tidak hanya mendapat dorongan dari spekulasi ETF, tetapi juga dari penguatan ekosistem Solana, partisipasi komunitas, serta sinyal teknikal dan aktivitas pasar yang kondusif.

Jika tren ini berlanjut dan ETF benar-benar disetujui, BONK berpotensi mencatatkan penguatan lanjutan dalam beberapa pekan mendatang. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait