Apa Itu Token Generation Event (TGE) dalam Crypto Airdrop?

Buat kamu yang tertarik terjun ke dunia crypto, memahami apa itu Token Generation Event (TGE) adalah langkah penting. Proses ini sering dikaitkan dengan penggalangan dana, airdrop, dan strategi membangun komunitas, sehingga jadi momen krusial bagi investor maupun pengembang proyek kripto. Simak penjelasan berikut ini untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Apa Itu Token Generation Event (TGE)?

Token Generation Event (TGE) adalah momen saat sebuah proyek kripto secara resmi membuat dan mendistribusikan token mereka untuk pertama kalinya. Biasanya, TGE digunakan sebagai cara untuk menggalang dana dari pendukung awal sekaligus memulai ekosistem token tersebut.

TGE ini mirip dengan model pendanaan yang dulu dikenal sebagai Initial Coin Offering (ICO), yang sempat sangat populer antara 2014 sampai 2018. Misalnya, proyek Ethereum dulu juga lahir dari ICO.

Saat itu, proyek-proyek kripto menjual token ke publik sebelum produknya benar-benar jadi. Tapi karena banyaknya kasus penipuan dan regulasi yang makin ketat, ICO mulai ditinggalkan dan digantikan oleh model lain seperti Initial Exchange Offering (IEO) dan TGE, yang dianggap lebih aman dan terstruktur.

Baca juga: 7 Tips Jadi Airdrop Hunter yang Cuan dan Ga Kena Scam!

Nah, terkait airdrop crypto, TGE sering jadi titik awal distribusi token gratis ke komunitas. Biasanya, ini dilakukan sebagai bentuk promosi atau hadiah buat orang-orang yang sudah mendukung sejak awal. Jadi, kalau kamu pernah dapat token gratis dari suatu proyek, besar kemungkinan itu terjadi setelah atau bersamaan dengan TGE.

Singkatnya, TGE adalah tahap penting di mana token resmi “lahir”, dan mulai dibagikan ke investor maupun pengguna baik lewat pembelian maupun airdrop.

Contoh TGE Kripto
Contoh TGE kripto dengan peluncuran perdana di OKX.

Fungsi TGE dalam Crypto

Setelah tahu apa itu TGE, sekarang kita bahas fungsinya. TGE bukan cuma sekadar momen peluncuran token, tapi punya peran penting dalam kesuksesan proyek kripto. Berikut ini tiga fungsi utama TGE:

Baca juga: Bagaimana Legalitas Airdrop Crypto di Indonesia?

1. Menggalang Dana dari Investor

Fungsi utama TGE adalah sebagai cara proyek kripto mengumpulkan dana. Di tahap ini, tim pengembang memperkenalkan token mereka ke publik dan menawarkan kesempatan bagi investor untuk membelinya.

Sebagai gantinya, investor mendapatkan token yang bisa memberi berbagai manfaat, misalnya hak suara, akses ke layanan tertentu, atau potensi keuntungan di masa depan. Proses ini mirip seperti investasi awal dalam dunia startup.

2. Membangun Komunitas Pendukung

TGE juga berfungsi untuk menarik minat dan membentuk komunitas yang percaya dengan visi proyek tersebut. Semakin banyak orang yang membeli token di awal, artinya semakin besar pula dukungan dan antusiasme terhadap proyek.

Komunitas ini nantinya bisa jadi pengguna, promotor, bahkan kontributor aktif dalam pengembangan proyek. Buat banyak proyek kripto, punya komunitas yang aktif dan loyal adalah kunci keberhasilan jangka panjang.

3. Meningkatkan Awareness dan Popularitas Proyek

TGE juga jadi ajang promosi besar-besaran. Saat proyek meluncurkan token, biasanya mereka juga akan listing di exchange populer baik yang terdesentralisasi (DEX) maupun terpusat (CEX). Tujuannya jelas yaitu supaya token lebih mudah diakses dan makin banyak orang yang tahu. Pemilihan crypto exchange yang tepat bisa berdampak besar ke reputasi, harga token, dan peluang token tersebut diadopsi lebih luas.

Apa Bedanya ICO, TGE, dan IPO?

Kalau kamu baru masuk ke dunia investasi, baik itu saham maupun kripto, kamu mungkin akan sering ketemu istilah IPO, ICO, dan TGE. Ketiganya sama-sama punya tujuan untuk mengumpulkan dana, tapi caranya berbeda tergantung jenis pasar dan instrumennya. Berikut ini penjelasannya secara singkat dan mudah dipahami:

1. IPO (Initial Public Offering)

IPO adalah proses ketika sebuah perusahaan pertama kali menjual sahamnya ke publik di pasar modal seperti Bursa Efek Indonesia. Saham yang dijual bisa berasal dari pemilik lama atau saham baru yang diterbitkan. Investor yang beli saham di IPO akan punya hak kepemilikan di perusahaan dan berhak atas keuntungan, seperti dividen dan hak suara.

2. ICO (Initial Coin Offering)

ICO adalah versi kripto dari IPO. Di sini, proyek blockchain mengumpulkan dana dengan menjual token ke publik. Token yang dijual bisa bermacam-macam jenisnya mulai dari utility token, NFT, sampai governance token. Namun, tidak semua ICO dijalankan dengan aturan yang jelas, karena hingga saat ini kripto secara de facto dalam wilayah abu-abu.

3. TGE (Token Generation Event)

TGE adalah momen ketika sebuah proyek secara resmi meluncurkan tokennya ke publik. Momen ini bisa menjadi bagian dari ICO, atau berdiri sendiri sebagai proses distribusi token. Tidak seperti IPO yang menjanjikan kepemilikan perusahaan, TGE tidak selalu menjamin imbal hasil atau hak tertentu bagi investor. Tapi, di TGE inilah token mulai diperjualbelikan dan bisa didistribusikan ke komunitas misalnya lewat airdrop atau presale.

Jadi, sekarang kamu sudah tahu apa itu Token Generation Event dan mengapa perannya sangat penting dalam ekosistem kripto. TGE bukan hanya soal peluncuran token, tapi juga strategi untuk menarik investor, membangun komunitas, dan meningkatkan kesadaran terhadap proyek yang sedang dikembangkan. Dengan memahami TGE, kamu bisa lebih siap dalam memaksimalkan peluang investasi maupun terlibat lebih dalam di dunia blockchain. [ms]

Terkini

Warta Korporat

Terkait