Dalam dunia keuangan digital yang terus berkembang, tokenisasi aset dunia (RWA) tengah menjadi perbincangan utama. Dengan dukungan dari berbagai institusi besar, sektor ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan pesat.
Bahkan, menurut berbagai analis, pasar RWA yang saat ini bernilai sekitar US$37 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi US$50 miliar pada 2025 dan membengkak hingga US$30 triliun pada 2030.
Salah satu tokoh besar di industri keuangan, CEO BlackRock Larry Fink, secara terbuka mendukung tokenisasi obligasi dan saham. Menurutnya, digitalisasi aset akan menjadi masa depan keuangan.
Sejalan dengan itu, beberapa proyek kripto berbasis RWA kini menarik perhatian. Berikut lima proyek RWA yang paling diperhitungkan berdasarkan video terbaru dari Altcoin Buzz.
Inilah 5 Kripto RWA yang Paling Diperhitungkan
1. Mantra (OM)
Sebagai pemimpin dalam sektor RWA kripto, Mantra (OM) telah menjadi salah satu proyek terkemuka dalam menghadirkan solusi tokenisasi aset. Meskipun secara teknis masih berada di belakang Chainlink dalam hal infrastruktur RWA, kesenjangan antara keduanya kian menyempit.
Mantra adalah bagian dari ekosistem Cosmos dan memiliki layer-1 khususnya sendiri. Awalnya, token OM merupakan token berbasis ERC-20, tetapi kini telah berpindah ke mainnet Mantra.
Pemegang token dapat menjembatani aset mereka dan berpartisipasi dalam ekosistemnya dengan staking atau swap antara OM, USDC, ATOM, dan aset lainnya.
Keunggulan utama Mantra adalah kepatuhannya terhadap regulasi. Untuk bisa bertransaksi dalam platform ini, pengguna harus melakukan proses Know Your Customer (KYC) atau Know Your Business (KYB).
Langkah ini memungkinkan institusi keuangan tradisional untuk berinteraksi dengan dunia kripto dengan lebih aman dan transparan.
2. Clearpool (CPOOL)
Clearpool (CPOOL) adalah platform kredit terdesentralisasi yang memungkinkan peminjam institusional mendapatkan pinjaman tanpa jaminan. Diluncurkan pada mainnet Ethereum pada 2022, Clearpool kini telah tersedia di tujuh jaringan blockchain lainnya.
Saat ini, Clearpool memiliki total pinjaman senilai US$747 juta dengan total nilai terkunci (TVL) sebesar US$74,5 juta.
Salah satu perkembangan terbaru dari proyek ini adalah peluncuran Ozian, jaringan layer-2 berbasis Optimism yang dirancang untuk memberikan imbal hasil berbasis RWA. Kepatuhan regulasi juga menjadi fokus utama proyek ini.
3. Ondo Finance (ONDO)
Berada di peringkat tiga dalam daftar RWA kripto, Ondo Finance (ONDO) baru-baru ini mengumumkan berbagai perkembangan menarik yang semakin memperkuat posisinya di pasar.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah Ondo Global Markets Platform, yang memungkinkan akses ke aset tokenisasi seperti saham, obligasi dan ETF. Selain itu, mereka juga meluncurkan jaringan layer-1 sendiri, Ondo Chain, yang menargetkan pengguna institusional dan ritel.
Dalam pengembangannya, Ondo juga bermitra dengan World Liberty Financial (WLFI) yang telah membeli aset ONDO senilai US$5 juta.
Lebih lanjut, Ondo bekerja sama dengan BlackRock BUIDL Fund dan bahkan diundang untuk diskusi dengan Commodity Futures Trading Commission (CFTC), regulator utama AS dalam bidang derivatif dan komoditas.
4. Plume Network (PLUME)
Diluncurkan pada 2023, Plume Network (PLUME) menonjol sebagai proyek yang memperkenalkan konsep RWA-Fi, yang menggabungkan aset dunia nyata dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Token PLUME sendiri baru dirilis pada Januari 2024.
Ekosistemnya mencakup berbagai proyek seperti CredBull untuk pinjaman kredit, Paxos untuk infrastruktur keuangan, serta Nest, yang menawarkan imbal hasil institusional bagi aset RWA.
Selain itu, Plume juga menyediakan Cultured, platform prediksi harga aset seperti forex, saham, dan kripto yang mengandalkan integrasi dengan Oracles.
5. Polytrade (TRADE)
Sebagai penutup daftar ini, Polytrade (TRADE) menawarkan marketplace inovatif yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan memperdagangkan berbagai jenis RWA, termasuk kredit, saham, properti, dan lainnya.
Platform ini memiliki portal loyalitas yang memberikan insentif bagi penggunanya dan baru-baru ini meluncurkan versi 2.0, yang memperkenalkan teknologi keuangan institusional.
Salah satu fitur unggulannya adalah DIBS, pasar opsi terdesentralisasi pertama untuk aset RWA dan tokenisasi lainnya.
Saat ini, Polytrade memiliki kapitalisasi pasar yang masih relatif kecil, yakni US$17 juta, tetapi memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Dengan total 100 juta token, sebanyak 41 juta di antaranya sudah beredar di pasar.
Pasar RWA menjadi semakin menarik seiring dengan adopsi yang meningkat dari berbagai institusi keuangan besar. Dengan dukungan dari tokoh industri seperti Larry Fink dan kerja sama dengan entitas seperti BlackRock, masa depan tokenisasi aset tampak sangat menjanjikan.
Namun demikian, meskipun proyek-proyek di atas memiliki potensi besar, investasi dalam kripto tetap memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang.
Seperti yang disebutkan dalam video Altcoin Buzz, pemilihan proyek harus didasarkan pada analisis yang mendalam dan pemahaman yang jelas tentang mekanisme di balik setiap proyek tersebut. [st]