Bursa aset kripto asal Indonesia, Tokocrypto, menggelar sayembara trading Bitcoin Cs mulai 26 Januari 2021 hingga 3 Februari 2021. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp300 juta.
“Sayembara bertajuk ‘Indonesia Crypto Grand Prix 2021‘ ini adalah yang pertama di Indonesia. Tujuan utamanya adalah menggaet trader Indonesia dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat Indonesia untuk memulai investasi aset kripto,” kata Chung Ying Lai, Chief Strategy Officer Tokocrypto dalam keterangan hari ini, Selasa (26 Januari 2021).
Kata Chung, konsep sayembara ini selayaknya Formula 1 Grand Prix, karena ada sejumlah seri dan tahapan yang harus dilalui para trader.
“Karena seperti balapan mobil, nuansa yang dihadirkan juga tidak terlalu serius, melainkan fun selayak berolahraga. Harapannya bisa memotivasi para trader bersaing secara sportif merebut hadiahnya,” tegas Chung.
Sayembara akan berlangsung dalam dua tahap, yaitu babak kualifikasi pada 26-29 Januari 2021. Babak ini memiliah 24 top trader yang akan akan masuk ke babak final.
Dari 24 top trader akan dibagi menjadi 4 tim untuk bertanding di babak final untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rp330 juta, baik bagi perseorangan ataupun tim.
“Bagi trader yang tidak ikut serta dalam sayembara trading ini, bisa merebut hadiah menarik. Caranya adalah dengan menebak trader yang jadi pemenang, termasuk tim favorit selama sayembara berlangsung. Kami menyiapkan hadiah total senilai Rp70 juta,” tutup Chang.
Bitcoin Semakin Terkoreksi
Setelah naik pesat sejak tahun 2020 lalu, harga Bitcoin sejak awal Januari 2021 terkoreksi dalam. Harga Aset kripto berkapitalisasi pasar nomor wahid itu longsor dari level hampir US$42.000 pada 8 Januari 2021, menjadi serendah-rendahnya US$28.000 pada 22 Januari 2021.
Sejumlah indikator teknikal mengirimkan sinyal, bahwa tren turun masih menghinggapi Bitcoin dalam beberapa hari mendatang.
Dilansir dari Bloomberg kemarin, Alex Mashinsky CEO Celcius Network mengatakan, koreksi Bitcoin saat ini masih tergolong sehat.
“Meskipun terjadi aksi jual baru-baru ini, uang akan terus mengalir ke Bitcoin, karena penerbitan uang secara besar-besaran oleh The Fed,” kata Mashinsky, dilansir dari Bloomberg, hari ini.
Namun dalam jangka panjang, sejumlah pengamat sangat bullish terhadap kinerja Bitcoin. Mike McGlone dari Bloomberg Intelligence misalnya, meramalkan harga Bitcoin bisa mencapai lebih dari US$50.000 pada tahun 2021.
Sebelumnya Mike secara akurat meramalkan Bitcoin yang berhasil mencapai level US$40.000 per BTC.
Kelak, kata Mike dalam kajiannya belum lama ini, kapitalisasi pasar Bitcoin mampu bersaing lebih ketat lagi dengan emas di masa depan, ketika kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$1 triliun [/]