Bursa aset kripto Tokocrypto memperdagangkan 5 stablecoin sekaligus, yakni Gemini Dollar (GUSD), Paxos Standard Token (PAX), TrueUSD (TUSD), USD Coin (USDC) dan Tether (USDT). Kelima stablecoin itu diperdagangkan untuk publik mulai 16 Mei 2019. Kelima stablecoin itu dipatok harga dolar AS, melengkapi stablecoin lain yang telah hadir sebelumnya, yaitu Digix (DGX), stablecoin berbasis emas.
“Dengan hadirnya lima stablecoin itu, Tokocrypto menjadi stablecoin gateway di Indonesia,” ujar Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto kepada Blockchainmedia, Kamis (16/05).
Stablecoin sendiri merupakan aset kripto yang dijamin dengan nilai dari aset dasar yang mendukungnya. Aset dasar itu sendiri dapat bervariasi, tergantung masing-masing aset, bisa berupa mata uang fiat seperti dolar AS atau logam mulia seperti emas, dengan rasio nilai 1:1.
DGX yang telah terlebih dahulu diperdagangkan di Tokocrypto misalnya, dipatok harga aset emas. Harga 1 DGX setara dengan harga 1 gram emas. Sementara GUSD, TUSD, PAX, USDC dan USDT merupakan kripto berbasis mata uang dolar AS. Nilainya masing-masing setara dengan US$1 (Rp14.300).
Saat ini, kelima kripto baru yang diperdagangkan di Tokocrypto merupakan stablecoin favorit ditilik dari besaran kapitalisasi pasarnya. USDT yang merupakan stablecoin berbasis dolar AS paling disukai, yang kini kini berada di peringkat ke-8 versi Coinmarketcap.com. USDT berkapitalisasi pasar lebih dari US$2,8 miliar, disusul USDC yang saat ini berada diperingkat ke-28 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$314,9 juta. TUSD sendiri memiliki volume transaksi sebesar US$234,7 juta dan kini berada di peringkat ke-36. Dua kripto lainnya, PAX dan GUSD masing-masing berada di peringkat ke-39 dan ke-147.
Manfaat Stablecoin
Seperti yang kita ketahui, pasar aset kripto sangat sulit diprediksi dan sangat fluktuatif. Sebuah aset kripto yang hari ini diprediksi memiliki masa depan cerah, dapat berubah menjadi aset yang tidak memiliki nilai apapun dalam hitungan bulan. Belum lagi ketiadaan aset fisik di belakangnya yang dapat menopang harga menjadi permasalahan tersendiri.
Kehadiran stablecoin diharapkan dapat memberikan solusi terhadap dua isu besar tersebut. Sempat disangsikan di awal kehadirannya, stablecoin mulai memperoleh kepercayaan publik. Stablecoin sejauh ini terbukti bermanfaat bagi dunia aset kripto karena membantu menghilangkan ketergantungan pada mata uang fiat sebagai dasar untuk perdagangan dan tidak memiliki volatilitas ekstrim.
“Stablecoin tidak terpengaruh oleh volatilitas ekstrim dari aset kripto, membuatnya dinilai lebih cocok menjadi alat pembayaran maupun perdagangan, yang disisi lain didukung oleh teknologi terkini dari blockchain layaknya aset kripto lainnya,” tutup Kai.
Berdasarkan penelusuran Blockchainmedia, stablecoin USDT sejak awal memang menyulut kontroversi. Pasalnya, Tether, perusahaan penerbit USDT disangsikan oleh publik perihal cadangan uang dolar asli yang dimilikinya di bank untuk mem-backup nilai USDT-nya. Belum lama ini Kejaksaan Agung New York menuduh pengelola bursa kripto Bitfinex (berafiliasi dengan Tether) melakukan transaksi ilegal untuk menyamarkan dana yang hilang senilai US$850 juta. [pet]