TON Blockchain Alami Masalah Serius, Inilah Penyebabnya!

TON Blockchain, yang awalnya dikembangkan oleh Pavel dan Nikolai Durov, baru-baru ini mengalami gangguan signifikan yang membuat pengguna dan komunitas kripto khawatir.

Pada Selasa malam (27/8/2024), jaringan tersebut tiba-tiba tidak berfungsi dan pengguna dengan cepat menyadari bahwa protokolnya berhenti memproses transaksi.

Gangguan ini menyebabkan tidak ada blok baru yang diproduksi selama lebih dari empat jam, seperti yang dikonfirmasi oleh penjelajah blockchain Tonscan.

Respons Bursa Kripto Terhadap Gangguan TON 

Decrypt melaporkan bahwa, gangguan ini berdampak langsung pada bursa kripto utama. Binance dan Bybit, dua platform terkemuka untuk perdagangan aset digital, merespons dengan cepat dengan menangguhkan semua deposit dan penarikan yang terkait dengan jaringan TON.

Langkah ini menyoroti potensi risiko dan tantangan yang terkait dengan stabilitas operasional blockchain tersebut.

Jaringan ini, yang dulunya erat kaitannya dengan platform pesan Telegram, telah menghadapi berbagai tantangan selama bertahun-tahun.

Awalnya diperkenalkan pada tahun 2018 melalui whitepaper Telegram, TON diproyeksikan menjadi blockchain layer-1 yang revolusioner.

Ambisi proyek ini didukung oleh penawaran koin awal (ICO) untuk token aslinya, Gram, yang menjadi ICO terbesar kedua dalam sejarah.

Namun, proyek ini menghadapi hambatan besar ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) turun tangan dan menghentikan proyek tersebut karena dianggap bahwa penawaran token Gram adalah sekuritas yang tidak terdaftar.

Kelanjutan Proyek dan Gangguan Terbaru

Setelah intervensi SEC, Telegram secara resmi menarik diri dari proyek ini pada tahun 2020. Namun, TON Blockchain tidak ditinggalkan begitu saja.

Sebuah komunitas pengembang, yang dipimpin oleh Anatoliy Makosov dan Kirill Emelianenko, melanjutkan pengembangan proyek ini, hingga akhirnya meluncurkan iterasi jaringan saat ini.

Meskipun begitu, gangguan terbaru ini menimbulkan pertanyaan tentang kelangsungan jangka panjang jaringan ini.

Masalah Hukum Pavel Durov dan Dampaknya

Gangguan ini terjadi pada saat TON sedang mengalami peningkatan lalu lintas, sebagian disebabkan oleh peluncuran memecoin DOGS. Tonscan sebelumnya mencatat bahwa lonjakan lalu lintas ini menyebabkan tekanan pada jaringan, dengan beberapa layanan pusat sementara berhenti beroperasi.

Kejadian ini menyoroti tantangan yang terus dihadapi oleh blockchain yang sudah mapan ketika berhadapan dengan lonjakan aktivitas yang tak terduga.

Masalah ini semakin rumit ketika Pavel Durov, salah satu arsitek asli jaringan, ditangkap di Paris.

Durov menghadapi tuduhan serius, termasuk memfasilitasi transaksi ilegal, menolak bekerja sama dengan penegak hukum, dan membiarkan aktivitas ilegal seperti pornografi anak, distribusi narkoba dan penipuan terorganisir berkembang di Telegram.

Masalah hukum ini menambah lapisan ketidakpastian lain pada masa depan TON Blockchain.

Keterlibatan Kembali Telegram dengan TON Blockchain

Meskipun memiliki masa lalu yang penuh masalah dan tantangan saat ini, Telegram baru-baru ini mulai kembali terlibat dengan TON Blockchain.

Platform ini telah mulai membayar pemilik saluran sebagian dari pendapatan iklan melalui Toncoin (TON), token asli jaringan.

Selain itu, pada bulan Agustus ini, Telegram telah memperkenalkan fitur yang memungkinkan pembuat konten untuk mendapatkan kripto melalui mata uang dalam aplikasi Stars, yang dapat dikonversi menjadi TON atau digunakan untuk pembayaran iklan.

Meskipun harga TON tetap relatif stabil, token ini telah mengalami penurunan lebih dari 20 persen sejak penangkapan Durov. Meskipun begitu, Telegram terus berkembang, dengan basis penggunanya melampaui 950 juta pada bulan Juli. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait