Trader Australia Jual Bitcoin di Harga Murah, Karena Penarikan Fiat yang Dilarang

Trader kripto di Australia terpaksa jual Bitcoin mereka di harga murah karena pelarangan penarikan fiat di negeri Kangguru tersebut.

Dalam perkembangan yang mengkhawatirkan bagi para pedagang kripto Australia, Binance Australia mengalami perbedaan harga yang signifikan untuk Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya pada hari Selasa (30/5/2023).

Perbedaan harga ini disebabkan oleh keputusan penyedia pembayaran domestik terkemuka untuk menghentikan penarikan dolar Australia (AUD) bagi penggunanya.

Trader Australia Jual Bitcoin di Harga Murah 

Berdasarkan laporan Bitcoin News, mulai awal bulan Juni, pelanggan platform Binance Australia tidak akan dapat menarik jumlah dolar Australia (AUD) ke rekening bank mereka melalui layanan Payid.

Pengumuman tersebut datang setelah sebelumnya pada bulan Mei, dengan Binance yang memberi tahu para pedagang bahwa mereka tidak akan dapat melakukan deposito atau penarikan AUD melalui gateway pembayaran Australia lainnya, Cuscal.

BACA JUGA  Virus Corona: Saham dan Minyak Ambruk, Bitcoin Melejit

Dan sejak hari Selasa kemarin (30/5/2023), jual BTC di Binance Australia akan terkena harga kurang dari 35.000 AUD (sekitar US$23.000).

Angka tersebut sekitar 7.500 AUD lebih rendah daripada harga rata-rata yang terdaftar di bursa lain, seperti Independent Reserve dan Coinjar.

Harga Bitcoin di Binance Australia sekitar 34.000 AUD, lebih rendah dibandingkan dengan 43.000 AUD di bursa kripto berbasis Australia, BTC Markets.

Pada hari Selasa, Juru Bicara Binance Australia mengungkapkan bahwa saldo AUD dapat dikonversi menjadi tether (USDT), stablecoin yang terikat dengan dolar AS, untuk memfasilitasi penarikan dan kegiatan perdagangan setelah tanggal 1 Juni 2023.

Perwakilan tersebut mengakui situasi ini dan menekankan bahwa tim sedang berupaya keras mencari penyedia alternatif untuk terus menawarkan deposito dan penarikan AUD kepada pengguna mereka.

Rintangan terbaru bagi divisi Binance Australia terjadi dalam tengah-tengah peningkatan pengawasan regulasi terhadap bursa aset digital terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan harian.

BACA JUGA  Bank UBS: Kesuksesan Awal Bitcoin Tak Menjamin

Itu termasuk penyelidikan di AS terkait kepatuhan terhadap peraturan anti-pencucian uang (AML) dan dugaan pelanggaran sanksi Rusia.

Pada bulan April, Australian Securities and Investments Commission (ASIC) mencabut lisensi yang dikeluarkan kepada Binance untuk bisnis derivatifnya di negara ini. Regulator tersebut telah meninjau operasi perusahaan kripto ini di Australia.

Saat industri ini dengan cermat memantau operasi global Binance, para pedagang dan regulator akan memperhatikan dengan seksama bagaimana bursa ini mengatasi tantangan ini dan menavigasi lanskap regulasi yang terus berkembang. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait