Trader Bisa Raup 2000 Persen, Apakah Nucex Dibobol?

Bursa kripto Nucex memblokir akun penggunanya Michael Valerie Utama karena diduga telah melakukan transaksi tak wajar. Irfan Mulia, CEO Nucex mengatakan dalam waktu setengah jam, Michael mampu meraup Rp 400 juta dengan modal Rp 20 juta, atau hampir 2000 persen.

Namun, Irfan mengakui belum mengetahui penyebab keuntungan trader tersebut bisa sebesar itu dalam waktu singkat. Ia pun mengelak ketika ditanya kemungkinan sistem Nucex diretas. “Belum bisa dipastikan,” ujarnya kepada blockchainmedia, Sabtu malam, (6/10) melalui pesan WhatsApp.

Irfan mengatakan, Nucex dan Michael akan mengadakan pertemuan pada Senin (8/10) untuk mengetahui penyebabnya.

“Kemarin saya dapat kabar dari staf saya mereka akan datang ke kantor Nucex jam 6 sore pada Senin 8 Oktober,” ujarnya.

Sebelumnya, Michael dan temannya Dean Nieckolas mengatakan mereka melakukan trading biasa pada fasilitas yang disedikan Nucex.

“Kami nggak hack loh,”ujar Dean kepada BlockchainMedia, Kamis lalu.

Dean mengatakan jika pihak Nucex menuding mereka telah melakukan pembobolan, maka riwayat trading saya bisa dicek pada sistem.

“Kalau mereka ngotot kami ngebobol, minta buka history transaksinya saja,” ujarnya.

Dean dan Michael juga membantah hanya melakukan trading dalam waktu setengah jam. Menurut mereka, mereka trading mulai jam 5 sore sampai jam 2 pagi. Mereka pun mengaku tidak mengetahui mencetak cuan hingga 400 juta, karena belum menghitung sendiri, karena akun mereka diblokir oleh pihak Nucex.

Menurut Dean, mereka membeli PitisCoin (PTS). PTS ini memiliki dua pair, masing-masing adalah PTS/IDR dan PTS/BTC.

“Kemudian kami ketahui, jikalau melakukan trading antara kedua pair itu, maka kami akan mendapatkan keuntungan, karena terdapat selisih harga. Apakah itu salah? Kami melakukan trading sebagaimana lazimnya trading di market lain. Dan fasilitas itu memang disediakan oleh Nucex. Kami tidak berbuat curang atau melakukan pembobolan sistem,” kata Dean sebelumya. [ptrs]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait