IKLAN

Trader, Clem Chambers: Kenaikan Bitcoin Dipicu Perang Dagang AS-Tiongkok

Clem Chambers, trader, investor dan penulis buku Trading Cryptocurrencies: A Beginner’s Guide – Bitcoin, Ethereum, Litecoin, menjelaskan bahwa kenaikan harga Bitcoin sejak Mei 2019 dipicu oleh perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok, selain Bitcoin memiliki karakteristik yang melebihi emas dan uang tradisional.

“Sejauh pengamatan saya kenaikan harga Bitcoin disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Kita tahu sendiri warga Tiongkok sangat menyukai Bitcoin, sekaligus khawatir nilai mata uang yuan tergerus,” kata Chambers kepada Kitco.com

Selain itu, kata Chambers, ancaman Amerika Serikat menyerang Suriah dan konflik bersenjata lainnya, turut menstimulasi pembelian dalam jumlah besar terhadap mata uang kripto.

“Warga Irak juga menaruh minat yang besar terhadap mata uang kripto, sebab Amerika Serikat dianggap sebagai ancaman yang kapan saja bisa memunculkan perang,” jelas Chambers.

Berbeda dengan pendapat sejumlah analis, Chambers menilai investor besar dari kalangan institusi tidak berperan besar dalam kenaikan harga Bitcoin dan mata uang kripto lain secara umum. Jelasnya, institusi sesungguhnya masih perlu waktu lama untuk menganggap mata uang kripto sebagai sesuatu yang sangat penting, tetapi sebagai “sesuatu yang aneh”. Ini berbeda dari persepsi sejumlah orang, bahwa mata uang kripto adalah “uang ajaib”.

Chambers juga yakin mata uang kripto memiliki potensi sangat besar untuk terus tumbuh. Kendati antusiasmenya sangat tinggi terhadap teknologi yang mendasarinya, yakni blockchain, nilainya saat ini sebenarnya jauh lebih rendah.

BACA JUGA  9 Penyebab Harga Bitcoin Kian Tergerus

“Saya yakin Bitcoin melampaui kemampuan emas dalam hal kenyamanan dan keamanan. Maka, Bitcoin jelas lebih baik sebagai uang daripada storage of value. Di sisi lain mata uang kripto yang masih belia ini adalah berkah bagi trader yang berpengalaman, tetapi tidak dengan para pendatang baru yang cenderung menganggapnya sebagai investasi berisiko tinggi. Maka, saya menyarankan, para pendatang baru di mata uang kripto harus lebih cermat dan tak hanya bergantung pada keberuntungan,” ujarnya. [Ethereumworldnews.com/vins]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait