Hasil survei JPMorgan menunjukkan bahwa, sebagian besar trader kakap enggan beli Bitcoin (BTC) di tahun 2023.
Sejak awal tahun ini, harga BTC dan kripto lainnya cenderung pulih, mencetak tertinggi baru multi-bulan yang meningkatkan kepercayaan diri investor.
Tetapi, survei yang dilakukan oleh bank raksasa JPMorgan bertajuk “e-Trading Edit” justru melihat adanya minat yang minim dari para trader kakap, atau institusi.
Trader Kakap Enggan Beli Bitcoin (BTC)
Berdasarkan laporan Bitcoin News, survei yang memberikan wawasan untuk prediksi tahun depan telah mengulas pendapat para partisipan terkait rencana mereka di aset kripto.
Survei tersebut diikuti oleh 835 trader institusional di 60 tempat di seluruh dunia dan membahas tentang bagaimana minat mereka untuk investasi dan trading pada aset kripto utama.
“72 persen pedagang yang disurvei tidak memiliki rencana untuk berdagang kripto atau koin digital, dengan 14 persen memprediksi bahwa mereka saat ini tidak berdagang tetapi berencana untuk investasi dalam 5 tahun. 8 persen saat ini diperdagangkan dan 6 persen saat ini tidak, tetapi berencana dalam 1 tahun,” ungkap hasil survei tersebut.
Selain itu para partisipan melihat bahwa, akan ada peningkatan terbesar dari sisi volume di aset kripto pada tahun depan dan akan meningkatkan aktivitas perdagangan mereka di tahun tersebut.
Survei tersebut juga mengulas pandangan para partisipan tentang prospek ekonomi. Hasilnya, mereka melihat bahwa risiko resesi akan memiliki dampak terbesar pada pasar pada tahun 2023, diikuti oleh inflasi dan konflik geopolitik.
“Untuk pedagang yang memperkirakan inflasi akan berdampak pada pasar, kami bertanya kepada mereka tentang ‘bagaimana prospek Anda terhadap dampak inflasi saat menetapkan harga untuk tahun 2023?’, dengan 44 persen trader memperkirakan [angka] inflasi akan turun,” ujar JPMorgan.
Sekitar setengah dari partisipan di AS dan Inggris melihat peluang terjadinya penurunan angka inflasi, tetapi sebagian besar dari mereka belum memiliki niat untuk masuk ke pasar kripto di tahun 2023.
Meski begitu, ketertarikan institusi terhadap aset kripto masih terbilang tinggi, namun mereka hanya belum melihat waktu yang tepat untuk benar-benar terlibat dengan uang yang berjumlah besar. [st]