IKLAN

Tragis! Penambang Bitcoin Thailand Tewas Tersengat Listrik Alat Tambang Sendiri

Tragis benar nasib penambang Bitcoin di Thailand ini, ia tewas tersengat listrik dari alat tambangnya sendiri, setelah berusaha memperbaikinya.

Nasib memang berada di tangan Tuhan. Tetapi, jikalau tidak berhati-hati dan kurang teliti, apalagi tak ahli, nyawa pun melayang.

Inilah yang terjadi pada Danai Makmek, pemuda berusia 26 tahun di Thailand. Ia tewas tersengat listrik dari alat tambang kriptonya sendiri pada Selasa (20/7/2021) lalu di rumahnya.

Pangkal peristiwa terjadi pada Selasa petang waktu setempat, Danai Makmek dan saudaranya Apiwat Makmek mendapati alat tambang mereka padam dan hard disk yang digunakan tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Danai malah panik berlebihan dan dengan sigap mencoba memperbaikinya. Namun, Apiwat menyarankan tidak melakukan sendiri, tetapi minta bantuan yang lebih ahli.

Danai tidak mengacuhkan saran adiknya dan mencoba memperbaikinya sendiri. Apiwat sebenarnya tak ingin ambil risiko dan mencari bala bantuan. Jadilah Apiwat meninggalkan Danai di rumah sendirian.

BACA JUGA  Potensi Pasar BNB dan RENQ di Tahun 2023

Namun pada Rabu paginya Apiwat terperanjat, karena mendapati Danai sudah terlentang di lantai, lemas tak berdaya.

Mengetahui masih bernafas, Apiwat segera menghubungi dokter. Namun malang bukan kepalang, nyawa Danai tak tertolong. Ia tewas di tempat. Penambang Bitcoin itu dinyatakan tewas.

Dilansir dari Sun, berdasarkan warta di media lokal di Thailand, Danai tewas karena tersengat listrik dari alat tambangnya. Tampak beberapa alat tambangnya terbakar karena meledak.

“Saya memperingatkannya tetapi dia tidak bisa menunggu. Mungkin dia panik sepanjang malam mencoba memperbaikinya,” kata Apiwat.

Apiwat mengakui, sejumlah alat tambang itu di-overlock agar kinerjanya lebih tinggi. Apiwat mengatakan, ia dan Danai memang merakit sendiri alat itu agar bisa menambang Bitcoin (BTC).

Dari sejumlah gambar, alat tambang itu berupa kartu grafis. Padahal lazimnya menambang Bitcoin yang jauh lebih efisien adalah menggunakan alat tambang berjenis ASIC.

BACA JUGA  Majalah Fortune: Bitcoin di Daftar 100 Besar Rancangan Terbaik Sepanjang Masa

“Kami yakin dia berusaha memperbaiki mesin yang rusak sendiri dan tersengat listrik,” sebut kepolisian setempat.

Alat tambang Bitcoin memang mengonsumsi daya listrik yang sangat besar. Kartu grafis umumnya digunakan juga untuk menambang kripto ETH. [red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait