Transaksi besar aset kripto Shiba Inu (SHIB) meningkat hampir US$390 juta, mencapai nyaris 81 persen volume on-chain. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi selama beberapa bulan ini.
Laporan analisa IntoTheBlock menemukan volume transaksi SHIB dengan nilai lebih besar dari US$100 ribu telah mencapai rekor terbaru pada angka US$389,89 juta. IntoTheBlock turut menyatakan, transaksi besar ini merupakan 81 persen dari total volume on-chain.
Transaksi besar merupakan transfer dengan jumlah melebihi US$100 ribu menurut IntoTheBlock. Volume on-chain transaksi golongan ini memberikan gambaran soal investor whale dan lembaga keuangan yang memakai SHIB.
Peningkatan volume transaksi besar menandakan aktivitas meningkat di kalangan pembeli serta penjual pada tingkat institusi.
Bertambahnya transaksi besar secara on-chain berpapasan dengan SHIB yang kembali memasuki jajaran 10 aset kripto yang paling dibeli. SHIB juga termasuk smart contract yang sering dipakai oleh seribu dompet ETH terbesar menurut data WhaleStats.
Selain itu, SHIB turut menempati posisi sebagai token yang paling banyak disimpan oleh para investor whale. Data itu menuai sorak sorai dari komunitas Shiba Inu.
Harga SHIB melompat kembali setelah sempat terperosok ke bilangan US$0,0000294 pada Selasa (08/02/2022) lalu. Saat ini, SHIB diperdagangkan dengan harga US$0,000030, turun 7,7 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
SHIB menduduki peringkat aset kripto terbesar ke-14 berdasarkan kapitalisasi pasar menurut data CoinGecko. Selama tujuh hari terakhir, SHIB mengalami reli kuat dan melambung 46,3 persen.
Aset kripto ini berhasil pulih setelah sempat terjerembab selama satu bulan. Para investor SHIB menuai untung setelah SHIB kembali ke harga yang sama pada bulan Desember.
Menurut data IntoTheBlock, keuntungan SHIB telah bertambah dari 30 persen menjadi 51 persen.
Dalam hal pengembangan, pencipta SHIB memperkuat rencana metaverse dengan mengenalkan Shiba Lands. Fitur ini memungkinkan investor SHIB membeli tanah virtual yang akan segera diluncurkan.
Pada 8 Februari 2022 lalu, pengembang Shiba Inu yang anonim seperti Sathoshi Nakamoto itu mengumumkan bahwa tak lama lagi tanah virtual untuk metaverse Shiba Inu (Shiberse) segera tersedia untuk dibeli.
Tanah virtual itu pada prinsipnya sama seperti tanah virtual di metaverse Decentraland dan The Sandbox yang harganya mahal. Tanah virtual di Shiberse, mereka menyebutnya Shiba Land. Ini kelak bisa digunakan untuk beraneka kebutuhan, mulai dari brand awareness hingga pameran fesyen. [u.today/ed]