Bank Sentral Tiongkok mengklaim bahwa nilai transaksi yuan digital kini sudah mencapai 2 miliar yuan atau setara dengan US$300 juta dalam 4 juta transaksi.
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral Tiongkok (PBOC) mengatakan Tiongkok masih dalam tahap awal mengembangkan mata uang digital bank sentralnya bahkan saat penggunaan yuan digital berkembang pesat di kota-kota Tiongkok.
Yi mengatakan penggunaan yuan digital telah meningkat pesat selama beberapa bulan terakhir dan telah digunakan dalam 4 juta transaksi senilai 2 miliar yuan (US$300 juta) dalam uji coba di empat kota di Shenzhen, Suzhou, Xiong’an dan Chengdu.
Angka tersebut menunjukkan bahwa percontohan yuan digital telah berkembang 21 persen dan 82 persen dari 3,3 juta transaksi yang masing-masing bernilai 1,1 miliar yuan baru-baru ini, akhir Agustus.
“Sejauh ini, percobaan dan program percontohan telah berjalan dengan cukup lancar,” kata Yi dalam diskusi panel virtual yang berlangsung pada jambore teknologi keuangan tahun ini di Hong Kong, dilansir dari South China Morning Post (SCMP), 2 November 2020.
Yuan digital dianggap ampuh guna mempercepat perjalanan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu, menuju masyarakat tanpa uang tunai dengan meningkatkan jumlah konsumen yang membayar barang dengan dompet elektronik, bukan uang kertas dan koin.
Menurut perusahaan konsultan iResearch, dengan adanya yuan digital, maka transaksi pembayaran digital Tiongkok diperkirakan akan melonjak menjadi 412 triliun yuan pada tahun 2025, naik dari 201 triliun yuan pada tahun lalu.
Yuan digital juga dapat meningkatkan kemampuan bank sentral untuk memantau aktivitas ekonomi secara real-time.
Kendati Tiongkok kini tercatat sebagai negara pertama di dunia yang menerbitkan mata uang digital, Yi belum bisa memastikan peluncuran resminya, pasca sejumlah ujicoba.
Yuan digital pun masih menanti pengesahan, pasca diterbitkannya rancangan undang-undang khusus pada bulan lalu.
Namun Yi menegaskan kembali ujicoba berikutnya akan digelar pada Olimpiade Musim Dingin 2022. [red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.