Integrasi teknologi AI dan blockchain di sektor keuangan menawarkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa otomatisasi tugas-tugas rutin dengan artificial intelligence dan sistem berbasis blockchain juga dapat menimbulkan tantangan, terutama terkait dengan keselamatan psikologis dan keseimbangan kerja-hidup bagi para insinyur keuangan.
Efisiensi yang Didorong oleh Teknologi AI dan Blockchain
Menurut riset yang diungkapkan oleh Ke Gao dan Alireza Zamanpour dari BMC Psychology, penerapan teknologi AI dalam sektor keuangan sangat efektif untuk otomatisasi tugas-tugas rutin, sehingga pekerja dapat dialokasikan untuk menangani aktivitas yang lebih penting.
“AI memungkinkan insinyur keuangan untuk bekerja dengan lebih efisien, menawarkan fleksibilitas dalam mengelola tanggung jawab pribadi dan profesional,” jelas penelitiaan tersebut.
Otomatisasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan meminimalkan risiko kesalahan manusia, sekaligus mempercepat proses pengolahan data. Kecepatan dan akurasi yang dihasilkan membantu perusahaan merespons perubahan pasar dengan lebih baik.
Blockchain, di sisi lain, memberikan kerangka kerja yang aman untuk pencatatan data yang tidak dapat diubah. Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain bersifat permanen dan terdistribusi, sehingga mengurangi risiko manipulasi dan peretasan.
Teknologi blockchain dan AI bekerja bersama dalam menjaga keamanan data. Dengan sistem AI yang menganalisis data secara mendalam, blockchain memastikan bahwa data tersebut aman dari gangguan pihak luar.
Tantangan Psikologis dan Kebutuhan Keterampilan Baru
Namun, meskipun menawarkan banyak manfaat, teknologi AI dan blockchain juga menuntut peningkatan kompetensi dari para pekerja di sektor keuangan.
“Meskipun AI meningkatkan efisiensi, kecerdasan buatan juga memperkenalkan stresor seperti ketidakamanan pekerjaan dan kebutuhan untuk terus meningkatkan keterampilan,” sebagaimana yang tercantum pada penelitiaan tersebut.
Kebutuhan untuk upskilling ini dapat menjadi sumber stres dan ketidakpastian, terutama bagi mereka yang merasa tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan teknologi.
Teknologi ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis, di mana pekerja harus selalu siap menghadapi pembaruan sistem dan prosedur yang diakibatkan oleh kecerdasan buatan dan blockchain.
Kecemasan mengenai penggantian peran manusia oleh sistem AI semakin meningkat, terutama bagi mereka yang terlibat dalam tugas-tugas yang rentan terhadap otomatisasi.
Menurut data yang diungkapkan oleh Tidio, penyedia layanan bantuan berbasis artificial intelligence, selain pada sektor keuangan, saat ini semakin banyak lapangan kerja yang berisiko diambil alih oleh kecerdasan buatan saat ini, seperti kasir, pengemudi, penerjamah dan lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memperhatikan aspek kesejahteraan pekerja dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung serta memberikan pelatihan yang sesuai untuk memastikan pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan dan tidak sepenuhnya digantikan oleh teknologi AI.
Sinergi Sistem AI dan Blockchain
Kombinasi diantara kedua teknologi memberikan peluang inovasi yang penting bagi industri keuangan. Artificial intelligence dapat memproses dan menganalisis data besar, mendeteksi pola, dan memberikan wawasan yang membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis.
Blockchain, di sisi lain, menjamin bahwa data yang dianalisis oleh sistem AI tetap aman dan tidak dapat diubah. Hal ini memungkinkan organisasi untuk merancang produk dan layanan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semua faktor yang terkait dengan penerapan teknologi AI dalam rekayasa keuangan memiliki nilai rata-rata yang positif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa semua konstruk memiliki nilai Cronbach’s Alpha di atas 0,80, yang menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang baik.
Tabel berikutnya menyajikan hasil sampel untuk persepsi peserta terhadap penggunaan AI.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua faktor yang terkait dengan penerapan sistem AI dalam rekayasa keuangan memiliki nilai rata-rata di atas 4,0, yang menunjukkan persepsi positif peserta terhadap penerapan teknologi ini.
Hal tersebut menunjukkan bahwa teknologi AI dianggap penting dan bermanfaat dalam pekerjaan mereka.
Mengelola Dampak Sosial Lewat Kecerdasan Buatan dan Blockchain
Penggunaan sistem AI dan blockchain, walaupun memberikan banyak manfaat, juga memerlukan penanganan yang hati-hati dalam manajemen sumber daya manusia.
Keseimbangan kerja-hidup pekerja harus tetap dijaga agar mereka dapat bekerja dengan produktif tanpa merasa terbebani. Organisasi disarankan untuk menyediakan program pelatihan dan dukungan psikologis bagi pekerja, membantu mereka menghadapi perubahan ini dengan lebih baik.
Dengan pendekatan yang tepat, artificial intelligence dan blockchain tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat kepercayaan dan keamanan di berbagai sektor, seperti kesehatan dan keuangan.
Namun, keberhasilan adopsi teknologi ini juga sangat bergantung pada upaya organisasi dalam menjaga kesejahteraan psikologis pekerja dan memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi perkembangan yang pesat. [dp]