Ketegangan antara Gedung Putih dan bank sentral AS (The Fed) makin mencuat setelah Presiden Donald Trump kembali melontarkan tekanan terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell. Isu penurunan suku bunga yang belum terealisasi memicu spekulasi pasar dan menjadi titik kritis dalam pergeseran minat investor dari Bitcoin ke altcoin.
Bitcoin yang sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level US$122.800-123.000 pada Senin (14/07/2025), kini terkoreksi ke kisaran US$117.000 pada Rabu (16/07/2025) dan naik tipis ke US$118.000 pada Sabtu (19/7/2025).
Koreksi ini terjadi tak lama setelah rilis data inflasi AS yang menunjukkan lonjakan Consumer Price Index (CPI) sebesar 0,3 persen secara bulanan dan 2,7 persen secara tahunan, tertinggi sejak Januari. Kenaikan harga tersebut didorong oleh mahalnya barang impor akibat kebijakan tarif baru AS terhadap Uni Eropa dan Meksiko.
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menyebut bahwa tekanan Trump terhadap The Fed kini menjadi variabel baru yang mengganggu kestabilan ekspektasi pasar.
“Jika tren rotasi ini berlanjut, altcoin berpotensi mendapatkan dorongan lebih kuat. Namun, semua tetap sangat bergantung pada ekspektasi terhadap arah kebijakan The Fed, termasuk kemungkinan intervensi politik dari Trump terhadap Ketua The Fed, Jerome Powell, seperti desakan menurunkan suku bunga ke 1 persen atau bahkan pengunduran dirinya,” ujar Fahmi.
Pernyataan itu mengacu pada spekulasi bahwa Trump tengah mendorong The Fed untuk segera menurunkan suku bunga dari level saat ini, yakni 4,25 persen–4,50 persen. Tekanan ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa inflasi justru bisa semakin memburuk akibat lonjakan harga-harga kebutuhan pokok.
Di tengah koreksi Bitcoin, sejumlah altcoin justru menunjukkan performa gemilang. Koin-koin seperti PENGU, XLM, CRV dan ALGO mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir. CRV bahkan mencatat kenaikan harian di atas 10 persen dalam 24 jam terakhir.
Menurut Fahmi, dinamika ini menandai rotasi kapital dari Bitcoin ke altcoin yang berkapitalisasi menengah.
“Investor mulai memanfaatkan momentum teknikal altcoin, terutama karena reli Bitcoin sudah sangat tinggi dalam waktu singkat. Ini membuka ruang bagi altcoin untuk naik lebih agresif,” ujarnya.
Namun ia menekankan bahwa lonjakan altcoin juga datang dengan risiko tinggi, mengingat volatilitasnya jauh lebih tajam dibandingkan Bitcoin.
“Investor harus disiplin membaca pergerakan pasar dan siap menghadapi kemungkinan rotasi dana kembali ke Bitcoin jika ketidakpastian global memuncak,” tambah Fahmi.
Meski altcoin tampil menonjol, Bitcoin tetap menjadi destinasi utama bagi aliran dana institusional. Akumulasi masih terus berlangsung, dan menurut Fahmi, koreksi saat ini justru menjadi validasi bahwa pasar sedang mengatur ulang struktur sebelum potensi kenaikan selanjutnya.
“Terlepas dari koreksi harga, Bitcoin tetap punya peran penting, terutama dalam konteks makro. Tapi kalau tekanan politik dari Trump cukup kuat dan suku bunga akhirnya diturunkan, maka altcoin bisa menjadi pemenang besar dalam siklus ini,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa sinyal pelonggaran ekonomi dari The Fed bisa membuka jalan bagi strategi adopsi lanjutan, seperti penggunaan Bitcoin dalam portofolio treasuri korporasi.
Namun, dengan ketegangan politik yang meningkat, investor kini memasuki fase spekulatif tinggi, menimbang antara pengaruh politik domestik AS dan kekuatan fundamental pasar kripto.
“Pasar saat ini berada di titik kritis. Jika The Fed mulai melunak karena tekanan politik, kita bisa melihat pergeseran yang lebih luas ke altcoin. Tapi jika Powell bertahan dan mempertahankan kebijakan ketat, dominasi Bitcoin bisa kembali menguat,” pungkas Fahmi. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.