IKLAN

Uji Coba Mata Uang CBDC Brasil Masuki Fase Selanjutnya

Brasil kini memasuki fase baru dalam pengembangan mata uang digital CBDC, yang dikenal sebagai Drex. Bank Sentral Brasil (BCB) telah membuka kesempatan bagi lebih banyak peserta untuk bergabung dalam fase kedua uji coba ini.

Fase uji coba mata uang CBDC kali ini difokuskan pada pengujian transaksi yang lebih kompleks, dengan tujuan mempersiapkan Drex agar dapat digunakan di berbagai sektor keuangan di Brasil.

Menurut laporan terbaru dari Valor Econômico, BCB menyatakan bahwa adopsi CBDC ini diharapkan menjadi solusi inovatif bagi berbagai kebutuhan transaksi digital, mulai dari penyelesaian sekuritas hingga transaksi antarbank. 

Pihak BCB ingin memperluas cakupan uji coba Drex dan mengundang lebih banyak pihak untuk berpartisipasi untuk mencoba sistemnya.

“Bank Sentral Brasil (BCB) telah membuka panggilan untuk perusahaan baru yang ingin berpartisipasi dalam Drex, proyek yang menciptakan infrastruktur ‘tokenisasi’ untuk sistem keuangan Brasil,” berdasarkan informasi dari laporan tersebut, Kamis (10/10/2024).

BACA JUGA  Rusia Akan Melakukan Uji Coba CBDC di Tanggal 15 Agustus

Laporan tersebut juga mengungkan bahwa uji coba CBDC kali ini dilakukan untuk memperluas cakupan Drex dan menerima lebih banyak kasus penggunaan yang lebih kompleks.

“Ide utamanya adalah memperluas jumlah konsorsium dan menerima kasus penggunaan yang lebih kompleks dibandingkan dengan yang diuji pada fase pertama,” seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut.

Langkah Brasil ini merupakan bagian dari tren global yang mendorong adopsi CBDC, di mana banyak negara lain juga mulai mengembangkan mata uang CBDC mereka sendiri. 

Menurut data terbaru dari Atlantic Council, lebih dari 134 negara saat ini menunjukkan minat untuk mengembangkan mata uang digital CBDC. Beberapa negara telah resmi meluncurkannya, sementara yang lain, termasuk Brasil dan Indonesia, masih dalam proses pengembangan.

berbagai negara mulai kembangkan mata uang digital CBDC

Uji coba Drex mencerminkan upaya BCB untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional di tengah peningkatan popularitas cryptocurrency. Mata uang ini juga dianggap sebagai alternatif yang lebih stabil dan teregulasi di tengah ketidakpastian pasar kripto.

BACA JUGA  Bank DBS Akui Keunggulan Bitcoin di Kala Krisis Ekonomi

Namun, beberapa pihak di Brasil memperingatkan bahwa perubahan teknologi yang dilakukan dalam pengembangan dan adopsi CBDC tidak selalu memberikan solusi yang sempurna. 

George Marcel Smetana, seorang spesialis inovasi di Bradesco, mengatakan bahwa ada kesalahpahaman mengenai disintermediasi dalam dunia blockchain. 

“Terkadang Anda hanya mengganti pemain lama dengan pendatang baru,” ujarnya. 

Menurut Smetana, penting untuk mempertanyakan apakah teknologi blockchain benar-benar menawarkan keuntungan yang diharapkan atau justru memperkenalkan tantangan baru.

Selain itu, adopsi CBDC di Brasil juga dipandang sebagai alat penting untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional. 

Adopsi CBDC tidak hanya terjadi di Brasil. Di berbagai belahan dunia, negara-negara lain juga sedang mempersiapkan peluncuran mata uang CBDC. Salah satunya adalah Indonesia, yang melalui Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Proyek Garuda sebagai bagian dari pengembangan Rupiah digital. 

Pengembangan Rupiah digital sejalan dengan upaya global untuk mengintegrasikan sistem keuangan digital secara lebih luas. Mata uang digital CBDC, termasuk Rupiah digital, dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan dalam sistem keuangan tradisional, seperti tingginya biaya transaksi, inefisiensi, serta risiko keamanan. 

BACA JUGA  Ada Dolar Digital di Jaringan Mastercard

Sama seperti Brasil, Indonesia juga memperhatikan interoperabilitas antara mata uang digital mereka dengannegara lain. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sistem pembayaran digital dapat berfungsi secara global, memungkinkan transaksi antarnegara yang lebih cepat dan efisien. 

Uji coba mata uang CBDC di Brasil diharapkan menjadi pelopor inovasi dalam sistem pembayaran digital. Begitu pula di Indonesia, pengembangan Rupiah digital bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor keuangan digital dan mengurangi risiko dalam transaksi digital. 

Fase uji coba ini menekankan pentingnya pengujian teknologi dan keamanan sistem keuangan tersebut, sambil mempersiapkan regulasi pasar kripto yang diperlukan untuk peluncuran penuh mata uang digital CBDC. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait