Ukraina akhirnya melegalkan perdagangan kripto mulai kemarin, Kamis (17/3/2022). Warga pun secara sah bisa trading kripto menggunakan mata uangnya, hryvnia. Namun, bank besar di negeri itu, PrivatBank, justru melarang nasabahnya menyetor uang hryvnia ke bursa kripto lokal. Ada apa?
Ukraina baru saja mengesahkan undang-undang yang menjadi payung hukum untuk industri kripto.
Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diadopsi oleh parlemen Ukraina bulan lalu itu, kini telah ditandatangani menjadi undang-Undang oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy, Rabu waktu setempat (16/3/2022).
Kementerian Transformasi Digital Ukraina, menyatakan, dengan adanya aturan itu, akan memungkinkan perdagangan kripto asing dan lokal Ukraina beroperasi secara legal, termasuk sejumlah perusahaan crypto exchange.
Disebutkan pula, bahwa bank-bank akan diizinkan untuk membuka akun untuk perusahaan kripto, dilansir dari CNBC Internasional, Jumat (18/3/2022).
Untuk mengawasi dan mengatur pembaruan itu, Komisi Pasar Saham dan Sekuritas Nasional Ukraina diberikan tanggung jawab penuh. Badan itu akan mengeluarkan lisensi untuk bisnis kripto dan menerapkan kebijakan negara dalam industri.
Selaras dengan itu, beberapa hari yang lalu diterbitkanlah laman khusus donasi kripto di situs kementerian itu, agar publik bisa melacak jumlah kripto yang diterima.
Pihak Pemerintah Ukraina mengakui, bahwa kripto itu digunakan untuk membeli perlengkapan senjata melawan Rusia.
“Help Ukraine with crypto, don’t leave us alone with the enemy,” tertera di situs itu. Terpantau pada Jumat petang, total kripto yang diterima mencapai setara US$55 732.968. Ada 13 jenis kripto yang boleh digunakan oleh donatur, termasuk Bitcoin (BTC), hingga stablecoin bernilai dolar AS, Tether (USDT).
Bank Besar Ukraina Justru Larang Transaksi
Undang-undang itu tentu saja untuk melegalkan donasi kripto untuk pemerintah Ukraina untuk dana perang. Peran bank dalam hal ini sangat penting dalam memfasilitasi transasaksi uang fiat Ukraina, hryvnia.
Namun, sebuah bank besar Ukraina, yakni PrivatBank justru melarang nasabahnya untuk menyetor uang ke semua bursa kripto.
“Bank dilarang melakukan transfer lintas batas nilai mata uang dari Ukraina atas nama klien. Kemungkinan mentransfer dana valuta asing untuk digunakan pada pertukaran kripto tidak terkecuali,” sebut bank itu lewat keterangan resmi, dilansir dari ForkLog hari ini.
Menurut pihak bank, pembatasan itu terkait dengan keputusan Bank Sentral Ukraina, bahwa larangan itu berlaku selama operasi militer berlangsung. Belum pasti kapan bank besar itu akan mencabut larangan itu, mengingat konflik Ukraina dengan Rusia masih panas. [ps]