Pasar kripto dan saham AS mengalami pergerakan mixed menjelang akhir bulan Oktober, dengan nasib harga Ripple (XRP) dan Dogecoin (DOGE) ada di pusaran pilpres AS.
Pasar kripto dan saham AS mengalami pergerakan mixed menjelang akhir Oktober 2024, dengan aset kripto utama seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) serta indeks saham utama S&P 500 dan Nasdaq menunjukkan tren yang bervariasi. Kinerja XRP disebutkan bisa semakin moncer karena unsur kedekatan Pendiri Ripple dengan Kamala Harris. Sementara itu DOGE diprediksi mencuri perhatian publik, jika Donald Trump kelak menang.
Kenaikan harga di pasar kripto terhenti setelah sebelumnya sempat mencapai rekor, sementara saham AS terkoreksi cukup signifikan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan mendekatnya pemilu presiden AS.
Tren Pergerakan Pasar Kripto dan Sentimen Investor
Pasar kripto menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi sepanjang pekan ini. Bitcoin, yang sebelumnya mencatatkan kenaikan signifikan hingga US$69.200 pada Senin (21/10/2024), kemudian terkoreksi tajam dan berada di level US$65.400 pada Kamis (24/10). Ethereum juga mengalami tren yang serupa, turun dari area harga US$2.740 ke level US$2.470.
Menurut data dari Blockchain.com, hashrate Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di angka 700 EH/s pada 21 Oktober 2024, yang menunjukkan optimisme tinggi di kalangan miner atau penambang.
Optimisme ini juga dikonfirmasi oleh indikator Puell Multiple, yang mengukur pendapatan harian penambang relatif terhadap rata-rata tahunan.
Analis dari Reku, Fahmi Almuttaqin, mengindikasikan bahwa level rendah Puell Multiple saat ini (0,9) mencerminkan potensi kenaikan harga Bitcoin yang kuat.
“Dinamika di pasar kripto dan saham menunjukkan kehati-hatian investor jelang pemilu AS dan pertemuan The Fed awal bulan depan. Namun, investor mulai menunjukkan langkah akumulasi di pasar kripto, terlihat dari arus dana ke instrumen Spot Bitcoin ETF dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Fahmi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/10/2024). Ia menambahkan bahwa lonjakan hashrate ini sering menjadi indikasi awal bagi tren harga Bitcoin yang semakin positif.
Pasar Saham AS dan Optimisme Investor
Di sisi lain, pasar saham AS turut mengalami koreksi, terutama pada indeks S&P 500 dan Nasdaq yang mulai menunjukkan penurunan sejak Selasa (22/10). Pada Rabu (23/10), indeks S&P 500 turun sebesar 0,92 persen dan Nasdaq sebesar 1,6 persen. Penurunan ini terjadi di tengah sentimen kehati-hatian menjelang pengumuman kebijakan dari The Fed dan dampak potensial dari hasil pemilu AS.
Fahmi Almuttaqin juga menyebut bahwa pemilu AS diprediksi akan mempengaruhi pasar kripto dan saham, dengan potensi perubahan kebijakan yang berpotensi menguntungkan beberapa perusahaan teknologi dan aset kripto tertentu.
“Jika kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menang, ada kemungkinan kenaikan harga XRP, didukung oleh hubungan kuat dengan Co-Founder Ripple. Sebaliknya, aset seperti DOGE mungkin akan mencuri perhatian jika Donald Trump menang,” jelas Fahmi.
Optimisme investor turut dipengaruhi oleh laporan keuangan kuartal III dari perusahaan besar seperti Tesla (TSLA), Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), dan Amazon (AMZN), yang menunjukkan ketahanan di tengah gejolak pasar. Kinerja solid dari sektor teknologi ini menjadi katalis bagi investor, meskipun saham AS masih berada dalam fase koreksi akibat kebijakan suku bunga The Fed.
Dogecoin Bakal Anjlok Lagi? Analisis Terbaru Bikin Penasaran
Arah Investasi di Tengah Kondisi Pasar Mixed
Melihat kondisi pasar kripto dan saham yang mixed, investor diimbau untuk menyesuaikan strategi investasinya berdasarkan analisis fundamental dan teknikal. Di platform Reku, investor dapat memanfaatkan fitur Insights untuk memantau kinerja saham AS, termasuk sentimen berita di Buzz Score, serta penilaian fundamental di Quality Score. Sementara untuk portofolio aset kripto, fitur Portfolio Analysis memungkinkan investor untuk melacak harga rata-rata, alokasi, serta laba rugi dari aset yang dimiliki.
Pasar kripto dan saham saat ini tengah berada dalam periode volatilitas tinggi yang menuntut investor untuk lebih cermat dan bijak dalam membuat keputusan investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. [ps]