IKLAN

Uni Eropa Bakal Perketat Pengawasan Kecerdasasan Buatan (AI)

Uni Eropa dikabarkan tengah berencana perketat regulasi pengawasan Kecerdasan Buatan (AI) untuk perusahaan besar seperti OpenAI dan Meta.

Langkah ini mengikuti pendekatan yang diambil dalam Digital Services Act (DSA) untuk pemain utama dalam industri teknologi.

Benzinga melansir laporan Bloomberg, bahwa Komisi Eropa, Parlemen Eropa, dan berbagai negara anggota Uni Eropa sedang membahas potensi dampak dari model bahasa besar (LLM) dan pembatasan yang mungkin akan diterapkan pada mereka dalam Undang-Undang AI yang akan datang.

LLMs termasuk Llama 2 milik Meta dan ChatGPT-4 milik OpenAI, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.

AI Act Uni Eropa, yang meraih dukungan mayoritas di Parlemen Eropa pada Juni 2023, menandai momen penting dalam tata kelola dan pengawasan AI.

Ini memperkenalkan seperangkat aturan komprehensif untuk pengembangan AI di UE, menekankan pada penilaian risiko dan pelabelan konten untuk materi yang dihasilkan oleh AI.

BACA JUGA  Terpopular Sepekan: Dolar Digital Ancam BTC hingga Whitepaper Bitcoin

Undang-undang ini juga secara tegas melarang beberapa teknologi, termasuk surveilans biometrik, sistem skor sosial, prediksi kepolisian, pengenalan emosi, dan sistem pengenalan wajah tanpa target.

Hal yang membuat menjadi perhatian utama adalah pertimbangan Uni Eropa terhadap regulasi lebih lanjut, khususnya yang menargetkan model bahasa besar (LLM) yang dioperasikan oleh raksasa teknologi.

Menurut laporan dari Bloomberg, Komisi Eropa, Parlemen Eropa, dan negara-negara anggota UE tengah berdiskusi mengenai dampak potensial LLM pada masyarakat dan kebutuhan untuk pembatasan tambahan.

Model bahasa besar telah menjadi bagian kunci dari lanskap digital. Terutama, Llama 2 milik Meta dan ChatGPT-4 milik OpenAI sedang dalam pengawasan dalam diskusi ini.

Meskipun detail regulasi belum ditentukan, pertimbangan UE terhadap LLM menyoroti pentingnya pengembangan AI yang bertanggung jawab.

Negosiator saat ini berada dalam tahap awal pembuatan perjanjian ini, dan tetap berada dalam tahap perubahan. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan legislasi ini menjelang akhir tahun, dengan pertemuan penting yang dijadwalkan pada 25 Oktober 2023.

BACA JUGA  Meta versus Metaverse dan Masa Depan Dunia Virtual

Di luar ranah AI, Uni Eropa juga telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam mengatur ruang kripto.

Pada Mei 2023, undang-undang Markets in Crypto-Assets (MiCA) menjadi hukum. Sendi Young, Direktur Manajer Ripple untuk Eropa dan Inggris, percaya bahwa MiCA akan meratakan lapangan bermain bagi bisnis kripto di Eropa.

Undang-undang inovatif ini menetapkan standar seragam untuk penyedia layanan aset kripto dan penerbit aset kripto, menambahkan lapisan pengawasan regulasi lainnya dalam pasar kripto yang berkembang pesat. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait