Bursa kripto terbesar di Korea Selatan, Upbit, resmi mengumumkan pengembangan blockchain baru bernama GIWA (Global Infrastructure for Web3 Access).
Platform ini dibangun di atas OP Stack sebagai solusi layer-2 Ethereum, dengan target utama menurunkan hambatan masuk bagi pengguna dan pengembang Web3.
GIWA hadir dengan keunggulan teknis berupa kecepatan blok sekitar satu detik dan kompatibilitas penuh dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), yang memungkinkan kontrak pintar dan aplikasi berbasis Solidity bermigrasi tanpa kendala berarti.
Peluncuran GIWA menandai langkah penting bagi Upbit dalam memperluas bisnisnya. Selama ini, Upbit dikenal sebagai bursa kripto dengan volume perdagangan terbesar di Korea Selatan, namun kini mereka memasuki ranah infrastruktur blockchain untuk bersaing dengan pemain global lain yang lebih dulu meluncurkan jaringan mereka sendiri.
Situs resmi Giwa sebelumnya menampilkan hitung mundur yang memicu spekulasi publik, dan pengumuman resmi dijadwalkan berlangsung pada ajang Upbit Developer Conference (UDC) yang dimulai pada 9 September 2025.
Testnet GIWA Sudah Dapat Diakses
Menurut informasi resmi, versi testnet GIWA saat ini sudah bisa diakses oleh publik. Dengan testnet ini, pengembang dapat mulai menguji kontrak pintar, dApps, maupun aplikasi DeFi untuk memastikan kompatibilitas dan performa jaringan.
Berdasarkan data terkini, testnet ini telah mencatat lebih dari 4,03 juta blok dengan rata-rata waktu blok 1 detik sesuai target teknis. Total transaksi yang berhasil diproses mencapai sekitar 4,05 juta, dengan 6.626 alamat unik tercatat aktif.
Angka tersebut menunjukkan bahwa jaringan telah diuji secara nyata oleh komunitas pengembang maupun pengguna awal.
Aktivitas harian juga cukup menonjol, dengan 87,4 ribu transaksi per hari yang memperlihatkan intensitas uji coba di jaringan ini.
Di sisi lain, biaya gas terpantau sangat rendah, hanya sekitar 1,6 Gwei, sehingga mendukung klaim bahwa GIWA dirancang untuk menghadirkan akses Web3 yang cepat dan murah.
Perusahaan induk Upbit, Dunamu, sebelumnya telah mengajukan pendaftaran merek dagang GIWA. Pendaftaran ini mencakup perangkat lunak blockchain dan infrastruktur digital, mengonfirmasi keseriusan perusahaan dalam mengembangkan jaringan baru tersebut.
Sementara itu, laporan dari media industri menyebutkan bahwa GIWA juga akan dilengkapi dengan aplikasi dompet khusus bernama GIWA Wallet, yang akan mempermudah pengguna untuk mengakses layanan Web3 di dalam ekosistemnya.
Perluasan Bisnis Upbit
GIWA tidak hanya sekadar proyek teknis, melainkan juga strategi bisnis untuk memperluas pengaruh Upbit di sektor Web3. Dengan infrastruktur blockchain sendiri, Upbit mengikuti jejak bursa besar lainnya seperti Binance dengan BNB Chain dan Coinbase dengan Base.
Kehadiran GIWA berpotensi menjadikan Upbit sebagai pusat likuiditas baru, terutama di kawasan Asia, sekaligus membuka peluang integrasi stablecoin berbasis won Korea maupun aplikasi keuangan terdesentralisasi lainnya.
Selain itu, GIWA diproyeksikan dapat menjadi solusi bagi masalah skalabilitas dan biaya transaksi yang selama ini dihadapi di jaringan utama Ethereum. Dengan block time hanya satu detik, GIWA akan menyediakan pengalaman transaksi yang lebih cepat dan efisien.
Kemudahan migrasi kontrak pintar dari Ethereum juga memperkuat daya tariknya bagi proyek-proyek Web3 yang ingin memperluas jangkauan tanpa membangun ulang sistem mereka.
Pengumuman resmi yang dijadwalkan di ajang UDC 2025 diharapkan akan memberikan detail lebih lengkap mengenai roadmap GIWA, termasuk rencana peluncuran mainnet dan ekosistem mitra yang akan mendukungnya.
Dengan testnet yang sudah aktif dan kesiapan infrastruktur pendukung seperti GIWA Wallet, langkah Upbit ini dipandang sebagai salah satu inisiatif besar yang dapat memengaruhi dinamika industri blockchain regional dan global.
Dengan hadirnya GIWA, Upbit secara tegas memperlihatkan ambisinya untuk tidak hanya menjadi penyedia layanan perdagangan kripto, tetapi juga penyedia infrastruktur blockchain. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Korea Selatan sebagai salah satu pusat inovasi kripto dan Web3 di Asia. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.