Pergerakan harga Bitcoin hari ini mulai menunjukkan tanda pemulihan setelah sebelumnya stagnan di bawah US$110.000. Saat ini, BTC diperdagangkan di kisaran US$111.000 hingga US$112.000. Lalu, bagaimana tren selanjutnya? Apakah kenaikan ini akan terus berlanjut?
Update Pasar Bitcoin Hari Ini
BTC Sulit Naik Meski The Fed Pangkas Suku Bunga
Vincent Liu, CIO di Kronos Research, menyampaikan update terbaru tentang Bitcoin. Dikutip dari laporan The Block pada Senin (08/09/2025), Liu mengatakan bahwa meski The Fed menurunkan suku bunga, harga Bitcoin bisa tetap stagnan.
“Pemangkasan suku bunga mungkin mencerminkan lemahnya ekonomi, sementara inflasi yang tinggi dan sentimen risiko yang hati-hati membatasi selera risiko. Tanpa aliran masuk ETF yang kuat atau ekspansi likuiditas, US$120 ribu menjadi batas yang sulit ditembus,” ujar Liu.
Aliran masuk dana ke Ethereum dan Bitcoin ETF pada minggu pertama September lebih lemah dibanding Juli dan Agustus. Karena pasar saat ini banyak digerakkan modal institusional, penurunan aliran ini bisa menandakan melambatnya momentum.
Penurunan Jangka Pendek Sebelum Lonjakan Besar
Colin Talks memprediksi bahwa BTC kemungkinan akan mengalami penurunan jangka pendek sebelum kembali menguat. Menurutnya, BTC mungkin tidak mampu menembus area penting akan mencapai level terendah pada pertengahan September.
“Perkiraan saya, BTC kemungkinan tidak akan menembus secara signifikan ke atas area neckline pola inverse H&S, lalu akan mencapai level terendah baru pada pertengahan September,” tegasnya.

Setelah itu BTC diperkirakan mengalami koreksi jangka pendek sebelum pulih dan mencetak ATH baru, dengan peluang level terendah sementara lebih tinggi daripada langsung mencapai rekor tertinggi baru.
Bitcoin Stagnan Meski Laporan Kerja AS Melemah
Masih dikutip dari laporan The Block, Rachael Lucas, analis crypto dari BTC Markets, menyoroti bahwa melemahnya laporan pekerjaan AS dan potensi pemangkasan suku bunga bisa menjadi katalis bagi Bitcoin.
“Laporan pekerjaan AS yang melemah memang menimbulkan harapan bahwa The Fed tampaknya akan lebih dovish, yang biasanya mendukung aset berisiko seperti bitcoin,” ujarnya.
Meski begitu, Lucas menambahkan, pasar sejatinya sudah memperhitungkan kemungkinan pelonggaran kebijakan. Ditambah aksi ambil untung oleh institusi dan aliran ETF yang relatif datar, momentum tetap terbatas, sehingga BTC masih bergerak dalam rentang yang sempit.
Pergerakan Sideways BTC Saat Nasdaq Naik
Analis Maartunn mencatat lewat tweet pada Minggu (07/09/2025) bahwa saat Nasdaq menguat, BTC justru bergerak sideways dengan volatilitas tinggi. Biasanya keduanya bergerak seiring, sehingga perbedaan saat ini menarik untuk dicermati.

Divergensi ini menandakan ketidakpastian pasar atau potensi koreksi pada salah satu aset. Jika berlanjut, Bitcoin kemungkinan akan lebih sensitif terhadap berita ekonomi dan kebijakan moneter, berbeda dari biasanya yang mengikuti momentum pasar saham.
Secara keseluruhan, meskipun tren jangka pendek Bitcoin saat ini terlihat bearish, dalam jangka panjang aset ini masih menunjukkan potensi bullish yang kuat. Hal ini sejalan dengan siklus empat tahunan pasca-halving, yang diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2026. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.