Update Harga ETH dan AVAX, Presale BlockDAG Tembus US$321 Juta

Update harga crypto hari ini mencakup Ethereum (ETH), AVAX, serta presale BlockDAG yang sudah mencapai US$321 juta.

Pasar kripto kembali menyuguhkan dinamika menarik, dengan tiga sorotan utama minggu ini: presale spektakuler dari proyek baru BlockDAG Network, konsolidasi harga Ethereum yang dipengaruhi isu ETF dan dampak dari pembaruan jaringan, serta kekuatan fundamental Avalanche yang tetap solid meski tekanan teknikal belum mereda.

Presale BlockDAG Tembus US$321 Juta

Update harga crypto pertama adalah tentang proyek kripto baru BlockDAG Network mengklaim bahwa presale atas kripto mereka, BDAG, sudah menembus US$321 juta. Hal itu tertera di situs resminya pada Rabu (25/6/2025). External audit terhadap smart contract yang digunakan oleh BlockDAG telah diverifikasi oleh Halborn dan Certik.

BlockDAG sendiri adalah proyek kripto yang memadukan teknologi DAG dan PoW untuk menghadirkan blockchain cepat dan efisien, jauh lebih efisien daripada blockchain Ethereum. Saat ini, blockchain mereka baru masuk tahapan testnet, sehingga sudah bisa diujicoba oleh publik.

Kendati presale masih berlangsung hingga saat ini, BlockDAG sudah meluncurkan beberapa produk unggulannya, yakni BlockDAG X1, X10, X30 dan X100. BlockDAG X1 memungkinkan pengguna melakukan penambangan kripto langsung dari ponsel dengan antarmuka ramah pengguna. X10 bertindak sebagai Proof-of-Engagement booster yang dapat menghasilkan hingga 200 BDAG per hari. X30 meningkatkan kapasitas tersebut hingga 600 BDAG, sementara X100 menghadirkan hash rate tinggi untuk penambangan skala besar dengan kinerja tinggi.

Konsolidasi ETH Dapat Berlanjut Gegara Ini

Harga Ethereum (ETH) masih menunjukkan kecenderungan konsolidasi dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu faktor utama adalah pembaruan Pectra yang diluncurkan pada Mei 2025. Pembaruan ini memperkenalkan batas staking validator yang lebih tinggi dan fleksibilitas biaya gas, yang secara langsung mengaitkan permintaan ETH dengan tingkat aktivitas jaringan.

Potensi persetujuan ETF ETH yang berbasis staking oleh SEC, dengan tenggat waktu pada Agustus 2025, disebut-sebut bisa mencerminkan kesuksesan ETF Bitcoin. ETF ETHA milik BlackRock bahkan sudah menarik arus masuk sebesar US$35 juta per hari sepanjang Juni. Namun, analis James Seyfarth menyebutkan bahwa persetujuan bisa tertunda hingga Oktober 2025, sehingga bisa memperpanjang fase konsolidasi harga.

Meski demikian, dominasi Ethereum dalam sektor DeFi masih kuat, yakni 53 persen dari total value locked (TVL), dan 80 persen untuk RWA. Namun, pesaing seperti Solana mencuri perhatian dengan pertumbuhan TVL sebesar 50 persen sejak Mei. Di sisi lain, rasio ETH/BTC yang saat ini berada di kisaran 0,038—dekat titik terendah sepanjang masa—menunjukkan bahwa ETH mungkin sedang berada dalam posisi undervalued dibandingkan Bitcoin.

Sepanjang bulan Juni saja, ETF ETH berhasil menarik arus masuk sebesar US$950 juta, meskipun masih tertinggal dibandingkan ETF BTC yang mencetak US$2,64 miliar menurut data Swissblock.

Secara teknikal berdasarkan data yang dihimpun oleh Coinmarketcap, ETH menghadapi resistensi kuat di US$2.588, yang merupakan titik tertinggi tahun 2025 sejauh ini. Jika berhasil ditembus, level Fibonacci berikutnya mengarah ke US$3.000.

Namun, indikator teknikal menunjukkan momentum yang masih lemah, dengan histogram MACD di angka -33 dan RSI berada di 48. Meski begitu, pola segitiga naik pada grafik mingguan mengindikasikan potensi breakout menuju US$3.760. Adapun support penting berada di kisaran US$2.350 hingga US$2.400, yang merupakan zona akumulasi sepanjang 2024.

update harga crypto hari ini untuk ETH
Selama sebulan terakhir, ETH mengalami penurunan sebesar 3,78 persen, mencerminkan tekanan korektif di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak.

Fundamental dan Teknikal AVAX Masih Cadas

Sementara itu, harga Avalanche (AVAX) juga menghadapi tantangan teknikal, tetapi didukung oleh katalis fundamental yang kuat. Salah satu pendorong utama adalah pengembangan subnet khusus untuk FIFA yang melibatkan lebih dari 250 juta pengguna global. Subnet ini berpotensi mendorong utilitas AVAX melalui integrasi NFT dan sistem tiket berbasis blockchain.

Selain itu, VanEck telah meluncurkan dana investasi sebesar US$100 juta yang secara khusus menargetkan proyek-proyek dalam ekosistem Avalanche, termasuk sektor gaming, RWA, dan DeFi. Dana yang tidak langsung dialokasikan digunakan untuk membeli aset asli dari jaringan Avalanche. Integrasi Avalanche ke dalam MapleStory Universe juga menyebabkan lonjakan aktivitas sebesar 275 persen pada bulan Mei, dengan 1,95 juta alamat aktif dan 759 ribu transaksi harian menurut data Nansen.

Namun, TVL Avalanche saat ini stagnan di US$1,47 miliar, jauh tertinggal dari Ethereum yang berada di US$61 miliar dan Solana di US$9 miliar. Meski demikian, volume DeFi mingguan di jaringan Avalanche tumbuh sebesar 108 persen. Stabilitas ekosistem Avalanche juga menunjukkan ketergantungan tinggi pada pasangan perdagangan stablecoin, dengan 85 persen volume DEX-nya berkorelasi langsung dengan AVAX-stable.

Dari sisi teknikal, AVAX saat ini menghadapi resistensi pada level US$19,81 yang merupakan titik tertinggi bulan Juni. Retracement Fibonacci menunjukkan level US$22,28 sebagai sasaran berikutnya.

Avalanche (AVAX), yang saat ini berada di peringkat ke-17 berdasarkan kapitalisasi pasar, diperdagangkan di kisaran US$18,22. Selama periode sebulan terakhir, AVAX mencatatkan penurunan tajam sebesar 21,61 persen, menandakan tekanan jual yang cukup kuat dan sentimen negatif yang masih membayangi aset kripto ini.

Namun, sinyal teknikal menandakan potensi bearish dalam jangka pendek, dengan risiko death cross antara simple moving average 50 hari (US$21,35) dan 200 hari (US$26,61). RSI berada di level 42,24, mencerminkan lemahnya momentum beli. Meski demikian, pola segitiga naik pada grafik mingguan mengisyaratkan kemungkinan breakout ke level US$30 jika harga mampu menembus US$22,28.

Dengan kombinasi antara adopsi institusional, dukungan teknologi inovatif, serta prospek pasar yang kompetitif, BlockDAG, Ethereum dan Avalanche sama-sama memperkuat posisinya di lanskap kripto tahun ini—sebuah bukti bahwa pasar masih penuh peluang, sekaligus tantangan yang harus dicermati pelaku industri dan investor. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait