Toby Wu, Analis Senior di eToro mengatakan bahwa Bitcoin lebih unggul dibandingkan saham ketika pandemi COVID-19 masih mengkhawatirkan.
“Bitcoin yang berhasil menembus level resistance US$7 ribu itu cukup luar biasa. Kami memantau volume perdagangan riil Bitcoin meningkat dari US$649 juta menjadi US$1,49 miliar, meningkat 230 persen dari hari perdagangan sebelumnya. Dalam jangka pendek, saya berharap momentum akan berlanjut dan harga akan naik lebih jauh,” kata Wu kepada Blockchainmedia melalui e-mail pagi ini, Selasa (7 April 2020).
Kata Wu, kenaikan harga itu bisa saja karena didorong oleh meningkatnya kasus COVID-19 di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat.
“Investor cenderung melihat Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi, dibandingkan dengan mata uang fiat dalam sistem keuangan modern, sehingga mereka dapat memilih Bitcoin daripada pasar modal atau kelas aset tradisional lainnya yang bernilai dolar AS,” tegas Wu.
Sementara itu, hash rate Bitcoin juga meningkat lebih dari 30 persen sejak 20 Maret 2020 lalu. Ini mengindikasikan para penambang Bitcoin masih bervisi positif dalam menghadapi Bitcoin Halving pada Mei 2020 nanti. [red]