IKLAN

UU untuk Halau Dolar Digital Diajukan, CBDC AS Bakal Batal?

Dalam perkembangan yang signifikan, Komite Keuangan DPR AS sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasi debat yang semakin berkembang mengenai penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC), yang umumnya disebut dolar digital.

Ketua Komite, Patrick McHenry, baru-baru ini mengumumkan bahwa Komite tersebut akan berkumpul pada hari Rabu (20/9/2023) untuk mengajukan dua rancangan undang-undang (RUU) yang berpotensi membentuk masa depan mata uang digital di negeri Paman Sam tersebut.

Salah satu dari dua RUU ini adalah Digital Dollar Pilot Prevention Act, juga dikenal sebagai H.R. 3712.

Itu diusulkan oleh Anggota Dewan Alex Mooney pada bulan Mei, undang-undang ini bertujuan untuk membatasi The Fed dari meluncurkan program uji coba untuk menguji CBDC tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Kongres.

Ini merupakan langkah yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap langkah bank sentral ke dalam dunia mata uang digital tunduk pada pengawasan dan tinjauan yang ketat.

BACA JUGA  SWIFT: Tiga Bank Sentral Tengah Menguji Proyek CBDC Mereka

The Fed hingga saat ini telah enggan membuat keputusan konkret mengenai penerbitan CBDC, dengan menekankan bahwa mereka hanya akan melanjutkan inisiatif semacam itu jika diotorisasi oleh UU.

Namun, perkembangan terbaru mengindikasikan bahwa bank sentral aktif menjajaki konsep tersebut.

Terutama, The Fed San Francisco telah aktif merekrut bakat teknis untuk proyek CBDC, mengindikasikan bahwa kemungkinan adanya dolar digital masih sangat mungkin.

RUU kedua yang sedang dipertimbangkan adalah perubahan pada Undang-undang The Fed.

Jika disetujui, perubahan ini akan mencegah bank-bank The Fed untuk menawarkan produk atau layanan tertentu secara langsung kepada individu dan melarang penggunaan CBDC untuk tujuan kebijakan moneter.

“Sebuah bank The Fed tidak boleh menawarkan mata uang digital bank sentral, atau aset digital apa pun yang substansial serupa di bawah nama atau label lain, secara tidak langsung kepada individu melalui lembaga keuangan atau perantara lain,” ungkap RUU tersebut, dilansir dari Cointelegraph.

Debat seputar dolar digital telah memicu kontroversi dan menghasilkan beragam pendapat di seluruh AS.

BACA JUGA  Mata Uang Digital Tiongkok Molek, Libra pun Bersolek

Beberapa, termasuk tokoh-tokoh terkemuka seperti calon Presiden Robert F. Kennedy Jr. dan Ron DeSantis, telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi pelanggaran privasi keuangan yang dapat menyertai pengenalan CBDC.

Di sisi lain, pendukungnya berpendapat bahwa dolar digital dapat memperkuat relevansi global dolar AS dan memfasilitasi adopsi lebih luas dari kripto. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait