Pasar kripto terus bergerak dinamis dengan persaingan antar-jaringan blockchain yang kian ketat. Biaya transaksi (gas fee) dan kecepatan menjadi dua faktor utama yang menentukan di mana trader bertransaksi, ke mana likuiditas mengalir, serta bagaimana inovasi berkembang.
Kini, kabar terbaru datang dari BNB Chain (BSC) yang tampaknya sedang menyiapkan langkah besar: memangkas biaya transaksi hingga level ultramurah demi menjaga daya saing melawan Solana dan Base.
Gas Fee BNB Chain Bisa Turun hingga US$0,005
Dalam tweet yang diunggah pada Selasa (23/09/2025), BNB Chain menekankan kembali bahwa biaya transaksi adalah komponen penting dalam menentukan pertumbuhan ekosistem. Atas dasar itu, para validator mengajukan usulan baru untuk memangkas biaya gas.
“Para validator mengusulkan untuk menurunkan harga gas minimum dari yang awalnya 0,1 gwei menjadi 0,05 gwei serta mempercepat block interval dari 750ms menjadi 450ms,” tulis mereka.
Jika usulan penurunan gas fee terealisasi, biaya transaksi di jaringan BNB Chain akan turun drastis menjadi sekitar US$0,005 per transaksi. Angka ini mendekati rata-rata biaya di Solana yang berada di kisaran US$0,0036.

Berdasarkan data dari platform Token Terminal, rata-rata biaya transaksi BNB Chain saat ini tercatat US$0,1152. Sebagai perbandingan, Base berada di kisaran US$0,0219. Pemangkasan gas fee dapat membuat BSC lebih kompetitif di antara jaringan blockchain besar lainnya.
Langkah ini bukan yang pertama dilakukan. Pada April 2024, gas fee sempat dipangkas dari 3 gwei menjadi 1 gwei. Setahun kemudian, tepatnya Mei 2025, biaya gas BSC kembali diturunkan dari 1 gwei menjadi 0,1 gwei.
Hasilnya pemangkasan tersebut terlihat nyata. Biaya median turun 75 persen dari US$0,04 menjadi US$0,01, sementara volume transaksi harian melonjak 140 persen hingga menembus lebih dari 12 juta transaksi.
Pertumbuhan, Risiko, dan Prinsip Baru
BNB Chain menegaskan bahwa usulan kali ini bukan eksperimen, melainkan langkah strategis untuk menghadapi lonjakan aktivitas trading on-chain. Pada Juni 2025, transaksi terkait swap tercatat melonjak signifikan, dari 20 persen di awal tahun menjadi 67 persen.
Meski ada kekhawatiran soal risiko—seperti transaksi gagal, beban infrastruktur, hingga imbalan validator—tim BNB menegaskan kapasitas jaringan masih longgar, baru terpakai di bawah 30 persen, dan mampu menangani beban hingga tiga kali lipat dari kondisi saat ini.
Apa Itu Validator dalam Kripto? Ini Pengertian dan Perannya!
Selain aspek teknis, mereka juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan jaringan dan insentif bagi validator. Untuk itu, komunitas mengusulkan sebuah prinsip baru.
“Selama APY staking tetap di atas 0,5 persen, BNB Chain harus berusaha memiliki biaya gas serendah mungkin. Ini menyeimbangkan pertumbuhan jaringan dengan imbalan validator, sekaligus memastikan keberlanjutan jangka panjang,” jelas mereka.
Ke depan, target ambisius telah ditetapkan, yakni gas fee sekitar US$0,001 per transaksi. Jika berhasil tercapai, jaringan BSC berpotensi menjadi salah satu blockchain paling kompetitif di industri kripto serta memperkuat posisinya di tengah persaingan yang semakin ketat. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.