Valve Cabut Bitcoin sebagai Metode Pembayaran

Gabe Newell, co-founder dan Presiden perusahaan video game Valve Corporation yang memiliki platform Steam, menjelaskan mengapa pihaknya mencabut Bitcoin (BTC) sebagai metode pembayaran.

Steam merupakan layanan distribusi game digital yang diluncurkan sebagai software mandiri pada September tahun 2003 agar Valve dapat menyediakan pembaruan otomatis bagi game mereka.

Steam kemudian berkembang menjadi toko daring berbasis web untuk game dari pihak ketiga.

Menurut laporan PC Game, BTC ditambahkan sebagai opsi pembayaran Steam pada bulan April 2016. Tetapi, opsi tersebut dicabut pada Desember 2017 akibat volatilitas harga BTC dan peningkatan biaya untuk memroses transaksi pada jaringan Bitcoin.

Oktober lalu, Valve memperbarui panduan bagi pengembang game dan menyertakan peraturan baru. Dokumentasi Steamworks menyatakan pengembang game tidak boleh menerbitkan game berbasis teknologi blockchain atau membolehkan perdagangan kripto serta NFT.

Menurut laporan The Verge, perubahan itu disoroti pertama kali oleh pengembang game NFT Age of Rust. Ia mengatakan game buatannya dicabut dari platform Steam karena aturan baru itu.

“Pandangan Steam adalah benda digital bernilai dan mereka tidak mengizinkan benda digital yang bernilai nyata pada platform mereka. Saya menghargai keputusan itu, tetapi saya tetap yakin NFT dan blockchain adalah masa depan,” jelas pengembang tersebut.

Dalam wawancara dengan PC Gamer, Newell menjelaskan alasan keputusan mencabut BTC.

“Masalahnya adalah banyak pelaku di sektor blockchain yang tidak berperilaku baik. Kami mengalami permasalahan ketika mulai menerima kripto sebagai opsi pembayaran,” jelas Newell.

Ia menambahkan, 50 persen transaksi kripto ternyata palsu, angka yang sangat besar. Newell tidak menginginkan pelanggan palsu sebanyak itu.

Newell mengaku ada banyak teknologi menarik di blockchain serta distributed ledger. Tetapi ia berkata teknologi ini belum terlalu dibutuhkan.

“Ada perbedaan antara potensi blockchain dengan penerapannya di dunia nyata saat ini. Begitulah kondisi NFT sekarang dimana banyak pelanggan yang tertipu. Kami tidak ingin pelanggan rugi, sebab itulah kami memutuskan tidak mengizinkan NFT,” kata Newell.

Tidak ada hal buruk tentang blockchain yang menjadikannya bermasalah. Tetapi sejauh ini, pengalaman Newell dengan kripto dan NFT seringkali bermasalah. [cryptoglobe.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait