VanEck Ajukan BNB ETF, Binance Makin Dilirik Dunia Finansial

VanEck kembali membuat gebrakan di industri aset digital. Kali ini, pada awal Mei ini, perusahaan manajemen aset asal AS itu telah mengajukan formulir S-1 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk meluncurkan VanEck BNB ETF.

Jika disetujui, ini bakal menjadi ETF pertama di AS yang memberikan eksposur langsung terhadap BNB, koin utama dari ekosistem BNB Chain milik Binance.

Langkah ini bukan hanya soal menambah deretan produk kripto di Wall Street, tapi juga menyodorkan sinyal bahwa ketertarikan institusional terhadap aset digital di luar Bitcoin dan Ethereum terus bertumbuh.

ETF tersebut dirancang untuk meniru pergerakan harga BNB secara langsung, sambil memperhitungkan biaya operasional. Menariknya, VanEck juga menyampaikan rencana untuk mengaktifkan fitur staking BNB dalam produk tersebut.

Artinya, investor tak hanya dapat menaruh dananya, tetapi juga menerima imbal hasil dari proses staking, tentu saja setelah mendapat lampu hijau dari otoritas dan bursa tempat ETF itu akan terdaftar.

Persimpangan Regulasi dan Ambisi Besar

Namun demikian, langkah VanEck ini bukan tanpa tantangan. SEC diketahui pernah mengindikasikan bahwa BNB bisa dikategorikan sebagai sekuritas, sebuah klasifikasi yang membuat penerbitannya di AS menjadi medan yang cukup rumit.

Terlebih lagi, Binance, entitas di balik BNB, masih menghadapi sejumlah tekanan hukum di AS yang belum sepenuhnya mereda.

Meski demikian, bukan VanEck namanya jika menyerah di tengah jalan. Mereka sudah lebih dulu mengajukan ETF untuk Bitcoin dan Ethereum, serta kabarnya juga tengah mengupayakan ETF untuk aset lain seperti Solana dan Avalanche.

Kini, BNB masuk ke dalam radar mereka, dan ini bukan pilihan sembarangan. Volume perdagangan BNB sempat naik sekitar 15 persen dalam 24 jam setelah kabar ini beredar, dengan valuasi mencapai US$1,41 miliar. Mungkin pasar belum euforia, tapi geliatnya sudah terasa.

Binance dan Lintasan Global yang Kian Melebar

Di sisi lain, Binance juga sedang rajin menjalin kemitraan strategis lintas negara. Belum lama ini, perusahaan itu telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Kyrgyzstan.

Isinya? Mulai dari penerapan sistem pembayaran berbasis kripto melalui Binance Pay hingga penyelenggaraan program edukasi blockchain bagi masyarakat. Tujuannya cukup ambisius, menjadikan Kyrgyzstan sebagai pusat inovasi blockchain di Asia Tengah.

Changpeng Zhao, atau lebih akrab disapa CZ, bahkan ikut menyarankan agar negara tersebut menjadikan Bitcoin dan BNB sebagai dasar cadangan kripto nasional.

Ya, kedengarannya memang terdengar berani, tetapi siapa sangka? Di era ketika banyak negara mulai mempertanyakan dominasi mata uang tradisional, usulan semacam itu bisa saja dilirik lebih serius.

Lebih lanjut lagi, lanskap ini juga makin menarik dengan masuknya nama-nama besar ke dalam skenario investasi. Pada 1 Mei 2025, MGX, sebuah dana investasi yang didukung pemerintah Uni Emirat Arab, dilaporkan tengah bersiap untuk membeli saham minoritas senilai US$2 miliar di Binance.

Yang membuat kabar ini makin panas adalah pilihan instrumen pembayarannya, yakni stablecoin USD1, yang dikembangkan oleh World Liberty Financial, perusahaan yang memiliki afiliasi dengan keluarga Trump.

Kombinasi antara aset digital, kekuatan negara Teluk dan nama besar dari dunia politik AS tentu menciptakan narasi yang sulit untuk diabaikan.

Momen Penting bagi Ekosistem Kripto

Melihat semua perkembangan ini, satu hal tampak jelas, BNB bukan lagi sekadar token yang dipakai untuk bayar gas fee di jaringan Binance. Ia mulai masuk ke ruang yang lebih luas, tempat para pelaku keuangan tradisional menaruh perhatian.

Dan dengan VanEck yang mulai mengetuk pintu SEC, ada kemungkinan besar bahwa pintu itu akhirnya akan terbuka, meski mungkin tidak langsung lebar-lebar.

Akhirnya, kita kembali pada pertanyaan klasik, apakah regulator siap menerima kenyataan bahwa aset digital bukan sekadar eksperimen? Atau mereka masih menganggap semuanya terlalu berisiko?

Jawaban dari SEC terhadap pengajuan BNB ETF ini bisa memberi gambaran yang lebih jelas, bukan hanya untuk BNB, tapi juga masa depan kripto lain yang siap masuk ke pasar AS. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait