Venezuela belanja memakai Bitcoin dengan sejumlah negara sahabatnya sebagai jalan keluar akibat sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS).
Bitcoin itu digunakan sebagai alat pembayaran untuk barang-barang yang diimport dari Iran dan Turki. Maklumlah Venezuela dilarang oleh AS sejak lama menggunakan dolar untuk ekspor dan impor dalam kerangka sanksi ekonomi AS.
Dengan demikian Bitcoin secara terang-benderang digunakan untuk melawan dampak sanksi ekonomi yang diberlakukan AS.
Pemerintah Venezuela bahkan berencana meningkatkan penggunaan Bitcoin setelah adanya pusat penambangan Bitcoin Cs oleh Tentara Nasional Venezuela beberapa waku lalu.
Mengutip Bank Sentral Venezuela, pembayaran ke perusahaan kepada negara mitra dagang mereka dilakukan melalui Bitcoin. Maduro menjelaskan hukum anti-blokade di negara tersebut mengizinkannya memakai semua aset kripto di dunia, publik atau privat, untuk perdagangan internal dan eksternal.
Ia juga mengatakan sudah ada sejumlah proyek penting yang sedang dikembangkan.
Hukum ini disetujui pada bulan Oktober lalu oleh Majelis Konstituen Nasional yang pro-pemerintah.
Hukum ini menyediakan beragam perangkat untuk mengurangi dampak sanksi ekonomi AS terhadap negara Venezuela.
Aturan tersebut memberikan kuasa kepada cabang eksekutif, termasuk Maduro dan jajaran menterinya, untuk mensahkan penciptaan dan penerapan mekanisme finansial apapun, termasuk penggunaan aset kripto dan instrumen berbasis teknologi blockchain.
Venezuela bukanlah satu-satunya negara yang memakai Bitcoin untuk menghindari sanksi. Iran juga sedang dalam proses mendirikan kerangka aturan untuk mengizinkan bank sentral membeli Bitcoin secara langsung dari penambang di Iran untuk membayar impor. [news.bitcoin.com/ed]