Vitalik Buterin, Biar Kurus Asal Kaya Rp18,4 Triliun!

Uang tak peduli soal tampang dan perawakan. Vitalik Buterin si perancang blockchain Ethereum misalnya, badannya kurus tak meyakinkan. Tapi dia semakin kaya raya, Rp18,4 triliun, karena harga ETH naik terus. Ini buktinya!

Sepanjang tahun 2021, harga ETH naik lebih dari 400 persen, dari hanya US$751 menjadi US$3.989 per ETH.

Kenaikan itu sebenarnya sudah diramalkan sebelumnya, karena sistem teknologi keuangan itu dipakai secara luas. Use case-nya, berlalu lalang di sektor DeFi, NFT hingga beragam aplikasi.

Karena tingkat likuiditas dolar AS juga sangat tinggi, aset kripto itu malah terus diburu. Belakangan volumenya terus meningkat, setelah upgrade besar. Itu yang memungkinkan biaya transaksi lebih terkendali, walaupun harga ETH naik berlipat-lipat.

Nah, seorang pendirinya, yakni Vitalik Buterin pastinya ikut kecipratan juga. Ini ibarat seorang penemu yang berhak mendapatkan royalti atas hasil kerja kerasnya sejak tahun 2013.

Rp18,4 Triliun

Karena ETH naik terus, Vitalik juga kian kaya raya. Berdasarkan address ETH pribadinya, kekayaan Vitalik kini bernilai US$1.304.677.453 atau setara dengan Rp18,4 triliun!

Address itu kali pertama diberitahu kepada publik secara terbuka pada 11 Oktober 2018 silam di Twitter.

ya, silahkan Anda terperangah tanpa hentinya. Tapi, ingat, semua orang termasuk Vitalik, bisa membuat address ETH tanpa batas.

Jadi, bukan tidak mungkin Vitalik memiliki address ETH lain yang saldo ETH-nya jauh lebih besar.

Ramalan US$19.000 per ETH

Mengingat use case blockchain Ethereum dan aset kripto ETH, Bloomberg meramalkan harganya akan terus naik hingga US$19 ribu (sekitar Rp268 juta). Saat ini diperdagangkan sekitar US$3.879.

“Kenaikan harga ETH kali ini bisa mengikuti pola kenaikan BTC yang berpuncak pada Desember lalu 2017. Pasalnya, ETH ada komponen paling sentral soal digitalisasi keuangan, yakni NFT, DeFi dan DEX. Kami memprakirakan harga ETH bisa mencapai US$19.000 pada tahun 2021 ini,” tulis McGlone di “Bloomberg Crypto Outlook” edisi Mei 2021. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait