Layer-2 menjadi solusi kunci untuk membawa Ethereum ke level selanjutnya, mengatasi tantangan skalabilitasnya. Sebagai tulang punggung dari berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps), jaringan tersebut harus terus meningkatkan kemampuannya.
Dalam blog terbaru yang ditulis oleh Vitalik Buterin pada 23 Januari 2025, ia mengungkapkan bahwa selain kemajuan dalam kriptografi dan ekonomi, jaringan ciptaannya juga telah berkembang menjadi inovasi yang memiliki dampak besar.
“Ethereum bukan hanya proyek teknologi, tetapi juga inovasi dalam teknologi sosial,” tulisnya.
Meskipun begitu, Buterin menegaskan bahwa skalabilitas tetap menjadi tantangan utama yang harus diatasi agar adopsi dan utilitas Ethereum dapat dimaksimalkan.
Mengapa L2 Menjadi Solusi Utama?
Lapisan 2 Ethereum merujuk pada solusi skalabilitas yang dibangun di atas jaringan utamanya (Layer-1 atau L1). Teknologi ini dirancang untuk menangani volume transaksi yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah tanpa membebani jaringan utama.
Menurut Vitalik Buterin, saat ini berbagai off-chain network telah mencapai tonggak penting yang memungkinkan peningkatan kapasitas transaksi jaringan secara signifikan.
“Mereka telah mencapai tonggak desentralisasi kunci, mengamankan nilai miliaran dolar, dan saat ini sedang meningkatkan kapasitas transaksi Ethereum sebanyak 17 kali lipat, sambil menurunkan biaya dengan jumlah yang serupa,” tulisnya.
Ia juga menjelaskan bahwa tanpa Layer-2, jaringan Ethereum akan kesulitan untuk menangani lonjakan aktivitas dari berbagai aplikasi seperti keuangan terdesentralisasi (DeFi), platform sosial, dan pasar prediksi.
Teknologi ini tidak hanya memungkinkan pengurangan biaya transaksi secara signifikan, tetapi juga membuka pintu untuk aplikasi baru yang sebelumnya tidak memungkinkan karena keterbatasan skalabilitas.
Namun, menurutnya, tantangan tetap ada. Salah satu kendala terbesar yang harus diatasi adalah koordinasi antara berbagai lapisan 2 Ethereum, yang sering kali beroperasi dengan cara yang berbeda.
“Menggunakan Ethereum seharusnya terasa seperti menggunakan satu ekosistem yang terpadu, bukan 34 jaringan blockchain yang berbeda,” jelasnya.
Setiap L2 seringkali dipandang sebagai rantai yang terpisah, dan kompleksitas tersebut pada akhirnya menciptakan masalah kompatibilitas serta pengalaman pengguna.
Layer-2: Kunci Skalabilitas dan Keamanan
Salah satu langkah utama dalam meningkatkan kapasitas Ethereum adalah melalui pengenalan mekanisme “blobs,” bagian data yang memungkinkan L2 untuk memproses lebih banyak transaksi.
Dengan pengembangan EIP-4844 dan PeerDAS, Ethereum diharapkan dapat meningkatkan kapasitas hingga 100.000 transaksi per detik (TPS). Ini adalah lompatan besar dari kapasitas saat ini, yang hanya sekitar 15-20 TPS di Layer-1.
Selain itu, Buterin juga menekankan pentingnya keamanan pada off-chain network. Saat ini, sebagian besar aktivitas masih terjadi pada “stage 0 rollup” seperti multisig, yang dianggap kurang aman dibandingkan dengan “stage 1 rollup” atau “stage 2“.
Oleh karena itu, ia juga menekankan pentingnya segera mengintegrasikan sistem yang lebih kuat dan efisien ke dalam Layer-2 Ethereum. Buterin menjelaskan ada dua skenario yang dapat dilakukan. Skenario pertama adalah menggabungkan tiga inovasi dalam satu mekanisme.
“Stage 2 + multi-provers + formal verification: gunakan beberapa sistem pembuktian untuk redundansi, dan gunakan verifikasi formal,” jelasnya.
Untuk skenario kedua, pencipta Ethereum tersebut menjelaskan menggunakan satu mekanisme rollups tanpa perlu menggabungkan beberapa solusi.
“Native rollups: jadikan verifikasi fungsi transisi status Ethereum Virtual Machine (EVM) sebagai bagian dari protokol itu sendiri, misalnya melalui precompile,” tambahnya.
Langkah-langkah ini akan memperkuat kepercayaan pengguna terhadap infrastruktur L2, menjadikannya lebih aman dan dapat diandalkan dalam industri kripto yang saat ini semakin berkembang
Masa Depan Ethereum yang Lebih Cerah
Vitalik Buterin memiliki visi menciptakan standar interoperabilitas di seluruh lapisan 2 Ethereum, termasuk sistem alamat lintas rantai dan jembatan antar off-chain network untuk mempermudah transfer aset.
Upaya tersebut saat ini sedang dilakukan dengan berbagai proposal, seperti ERC-3770, yang bertujuan untuk menciptakan chain-specific addresses guna meningkatkan interoperabilitas.
Pencipta Ethereum tersebut juga mengusulkan percepatan deposit dan withdraw dari L2 ke L1 dengan pengembangan ZK-EVM provers dan proof aggregation, yang dapat memangkas waktu pemrosesan dari minggu menjadi menit.
Vitalik Buterin Buka Suara di Tengah Polemik Ethereum Foundation
Layer-2 adalah kunci untuk mengoptimalkan potensinya sebagai platform global yang skalabel, aman, dan interoperable tanpa mengorbankan desentralisasi.
Dengan roadmap yang jelas dan komunitas yang solid, ditambah dengan semakin canggihnya teknologi dasar pada lapisan 2, Ethereum tampaknya akan terus berkembang menjadi platform blockchain penting. [dp]