Volatilitas Bitcoin Meningkat Ketika Susah Tembus Lebih US$12 Ribu

Salah satu aspek Bitcoin yang paling menggiurkan bagi spekulator hadir kembali, yaitu volatilitas harga. Ayunan harga kripto nomor satu itu mencapai titik tertinggi dalam setahun selama beberapa pekan terakhir seiring harganya diperdagangkan di kisaran US$12 ribu, tetapi susah menembus lebih tinggi lagi.

Bitcoin longsor hampir US$500 dalam hitungan menit pada Selasa (11 Agustus 2020), kemudian kembali menguji level US$12 ribu.

Lonjakan Bitcoin menandakan tren bullish berdasarkan teknikal, dan Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di atas angka 70.

Suatu aset dipandang dibeli berlebihan (overbought) jika RSI melampaui batas angka tersebut.

Bitcoin Volatility is Back

“Tampaknya Bitcoin akan menguji harga tinggi 2019 di US$13.800 sebelum terjadi koreksi untuk mendinginkan kondisi overbought ini,” jelas Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak + Co.

Analis lain memasang sasaran lebih tinggi, mengincar puncak tertinggi Bitcoin pada kisaran US$19 ribuan yang pernah dicapai di tahun 2017 sebagai tolok ukur yang harus dilampaui.

Mati Greenspan, pendiri Quantum Economics, mengatakan bahwa level US$10 ribu mewakili penghalang psikologis kuat bagi Bitcoin selama beberapa tahun terakhir.

Kini, setelah penghalang tersebut ditembus, tidak ada level resistance besar berdasarkan grafik sampai harga US$20 ribu. [bloomberg.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait