Subuh tadi Bitcoin tiba-tiba merosot dari Rp199 juta ke Rp173 juta. Sejumlah media kripto menyebutkan, di waktu yang sama, sejumlah bursa kripto besar padam, termasuk Coinbase, akibat lalu lintas transaksi yang terlampau tinggi. Perlu sekitar 15 menit lamanya untuk pulih kembali. Entah terkait langsung dengan penurunan itu, yang pasti dari Rp173 juta Bitcoin naik kembali ke Rp196 juta. Ketika berita ini disusun, Bitcoin diperdagangkan di kisaran Rp187,9 juta, mulai mencoba menjajal US$200 juta dengan volume yang masih kuat.
Menanggapi situasi Bitcoin terkini, Analis Senior eToro, Mati Greenspan hari ini mengatakan Bitcoin yang turun cepat itu masih dalam volume perdagangan yang sangat tinggi, itu termasuk di sejumlah bursa kripto, bursa berjangka dan transaksi pada Blockchain Bitcoin.
“Bitcoin terbukti masih memimpin dan dengan mudah menguat kembali. Mempool [besaran transaksi yang belum terkonfirmasi-Red] masih normal. Ini bermakna tidak ada hambatan berarti bagi lancarnya konfirmasi transaksi Bitcoin,” kata Mati kepada Blockchainmedia hari ini melalui surat elektronik.
Mati juga menegaskan bahwa Bitcoin masih mendominasi dan belum saatnya terjadi altseason [perdagangan marak ke aset kripto selain Bitcoin-Red].
“Ya, memang ada pergerakan berarti di altcoin, tetapi belum bisa disebut altseason. NEO memang tampil cukup memukau, tapi sulit untuk mengatakan ‘Ethereum Tiongkok’ itu menjadi motor penggerak menuju altseason. Bitcoin jelas-jelas masih menjadi pendorong di pasar kripto saat ini. Lihatlah dominasi Bitcoin mencapai puncak tertinggi sejak 2017 dan meningkat cepat. Data dari Messari juga menunjukkan hal serupa, di mana volume Bitcoin lebih tinggi daripada volume sejumlah besar aset kripto,” ujarnya. [red]