Kinerja terbaru dari Bitcoin telah membuat banyak pihak di industri ini bertanya-tanya mengenai arahnya ke depan. Setelah terpantul dari level US$30.000 bulan lalu dan gagal untuk menguji level kunci US$28.000 dari puncak Agustus, reli harga Bitcoin terbukti singkat.
Para ahli mengemukakan bahwa kecuali Bitcoin berhasil menembus level tertinggi akhir Agustus sebesar US$28.000, arah pergerakan yang paling mungkin adalah ke sideways atau turun, dan penurunan di bawah US$25.000 berpotensi menandai kelemahan harga lebih lanjut.
Volume Perdagangan Bitcoin Anjlok
Namun, bukan hanya harga yang menjadi perhatian. Volume perdagangan spot Bitcoin juga mencapai level terendah dalam enam tahun.
Zycrypto melaporkan, data dari perusahaan analitik on-chain CryptoQuant mengungkapkan bahwa volume perdagangan harian Bitcoin telah berada di kisaran 8.000 hingga 15.000 transaksi selama minggu ini.
Itu adalah penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan lebih dari 600.000 transaksi yang tercatat pada Maret kemarin.
Caueconomy, seorang analis pseudonim dari perusahaan tersebut, telah membahas alasan di balik penurunan signifikan volume perdagangan spot Bitcoin.
Ia menyebutkan bahwa salah satu faktor utamanya adalah meningkatnya kekhawatiran tentang situasi makroekonomi.
Caueconomy menunjuk kepada tindakan Bank Sentral AS, yang telah mempertahankan perasaan ketidakpastian yang konstan dan membuat para investor waspada terhadap kemungkinan resesi.
Menariknya, Caueconomy mencatat bahwa penurunan dalam volume perdagangan spot Bitcoin ini juga mencerminkan perubahan sentimen investor menuju pemegang kripto jangka panjang, alias hodler, daripada melakukan perdagangan jangka pendek.
Alih-alih mencari keuntungan cepat, kini ada semakin banyak orang yang melihat Bitcoin dan kripto lainnya sebagai investasi jangka panjang, dengan keyakinan akan nilai masa depannya.
Data dari Santiment juga mendukung gagasan aktivitas perdagangan yang berkurang. BTC mengalami tingkat volume perdagangan terendah dalam nilai dolar AS sejak Maret 2019.
Penurunan ini bersamaan dengan berkurangnya pasokan Bitcoin di bursa, tren yang dimulai hampir tiga tahun yang lalu.
Secara historis, hal ini menunjukkan bahwa para investor mungkin bersikap berhati-hati, menunggu sinyal yang jelas sebelum aktif masuk ke pasar dan potensial mendorong harga lebih tinggi.
Sementara itu, pasar kripto tetap dalam ketegangan, menunggu tanda-tanda arah baru untuk BTC, bahkan ketika Uptober kripto (julukan untuk bulan Oktober yang hijau) semakin dekat. [st]