Volume Perdagangan Kripto di Bursa Melonjak 19 Persen, Apa Penyebabnya?

Dalam perkembangan signifikan bagi pasar kripto, volume perdagangan kripto global di bursa terpusat mengalami lonjakan besar pada bulan Juli, naik sebesar 19 persen hingga mencapai angka luar biasa US$4,94 triliun.

Pertumbuhan ini menandai peningkatan volume perdagangan pertama dalam empat bulan terakhir, menyoroti potensi perubahan dalam dinamika pasar.

Data ini, yang disediakan oleh CCData, memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mendorong tren naik ini dan kinerja para pemain kunci di pasar.

Faktor-faktor di Balik Lonjakan Volume Perdagangan Kripto  

Crypto Potato melaporkan bahwa, kebangkitan volume perdagangan kripto dapat dikaitkan dengan beberapa faktor kunci. Terutama, peluncuran exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot di AS yang memainkan peran penting.

Produk keuangan ini, yang memungkinkan investor mendapatkan eksposur terhadap Ethereum tanpa harus membeli kripto tersebut secara langsung, telah memicu minat baru di pasar.

Selain itu, sentimen positif dari tokoh politik lokal di konferensi Bitcoin yang diadakan di Nashville, Texas, turut berkontribusi pada suasana optimis di dunia kripto.

Laporan CCData menyoroti pertumbuhan baik dalam volume perdagangan spot maupun derivatif di bursa terpusat. Volume perdagangan spot mencatat peningkatan yang signifikan sebesar 14,3 persen, mencapai US$1,44 triliun.

Peningkatan ini sangat berarti, karena perdagangan spot mencerminkan aktivitas jual beli langsung kripto, yang menunjukkan peningkatan aktivitas investor.

Sementara itu, volume perdagangan derivatif tumbuh lebih impresif lagi, melonjak 21 persen hingga mencapai US$3,50 triliun. Pasar derivatif, yang mencakup kontrak berjangka dan opsi, kini menyumbang 70,9 persen dari total volume perdagangan, menandai tingkat tertingginya sejak Desember 2023.

Performa Menonjol Bybit

Di antara bursa terpusat, Bybit muncul sebagai pemain yang menonjol di bulan Juli. Volume perdagangan spot bursa ini melonjak hampir 23 persen, mencapai US$132 milyar, menjadikannya volume bulanan tertinggi ketiga dalam sejarah Bybit.

Lonjakan aktivitas ini memungkinkan Bybit mencapai pangsa pasar tertinggi sebesar 9,18 persen, mengokohkan posisinya sebagai bursa spot terbesar kedua di pasar.

Meskipun Bybit mencatatkan keuntungan yang impresif, Binance tetap mempertahankan posisinya sebagai bursa spot terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 28,1 persen.

Namun, perlu dicatat bahwa ini mewakili penurunan sebesar 4,9 persen dari bulan sebelumnya, yang menunjukkan adanya beberapa perubahan dinamika di pasar.

Volatilitas dan Pertumbuhan Pasar Derivatif

Laporan ini juga menyoroti peningkatan volatilitas di awal Agustus, yang menghasilkan volume perdagangan spot harian tertinggi kedua sejak Mei 2021.

Periode ini ditandai dengan tindakan keras Tiongkok terhadap penambangan Bitcoin, yang berdampak luas pada pasar global. Di pasar derivatif, Binance terus memimpin dengan pangsa pasar 43,5 persen, diikuti oleh OKX sebesar 19 persen dan Bybit sebesar 15,1 persen.

Selain itu, Coinbase International dan Crypto.com dicatat karena pertumbuhan signifikan mereka dari bulan ke bulan dalam volume perdagangan derivatif.

Coinbase International melihat volumenya melonjak 181 persen hingga mencapai US$28,3 milyar, sementara Crypto.com mengalami peningkatan 102 persen, mencapai US$75,6 milyar. Keuntungan ini menyoroti lanskap kompetitif dalam pasar derivatif.

Dinamika pangsa pasar di bulan Juli mengungkapkan bahwa Bybit dan Crypto.com mencatatkan keuntungan paling signifikan, dengan peningkatan pangsa pasar masing-masing sebesar 1,16 persen dan 0,87 persen.

Di sisi lain, Binance dan Kraken menghadapi penurunan signifikan, dengan pangsa pasar Binance yang turun sebesar 3,24 persen dan Kraken sebesar 0,09 persen. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait