Wahai Trader Bitcoin, Waspadailah Level US$6 Ribu

Sejumlah pelaku aset kripto di Indonesia tak menampik telah terbentuknya Channel Pattern pada harga Bitcoin (BTC). Indikator itu menandakan sinyal kuat Bitcoin berada di antara garis support dan resistance yang melandai ke bawah. Para trader patut mewaspadai level US$6.000.

Grafik Harian Bitcoin
Pembentukan Channel Pattern pada Bitcoin (BTC).

“Saya berpendapat, jikalau harga mampu menembus di bawah price channel dan support level, yakni US$6.000, maka harga Bitcoin berpotensi turun terus. Saya setuju, bahwa trader harus memperhatikan level psikologis di US$6.000. Pun secara historis, ketika Desember, menjelang Perayaan Hari Natal, banyak investor yang melakukan cash out. Jadi, Bitcoin berpotensi turun terus setidaknya Rp90 juta-85 juta per BTC,” kata Robby, Pendiri bursa kripto Rekeningku.com.

Senada dengan Robby, CEO Triv.co.id/tpro.co.id, Gabriel Rey mengatakan, secara fundamental, dengan melihat volume yang terus menurun beberapa bulan ini, Bitcoin kemungkinan akan terus menurun hingga Januari 2020.

“Oleh sebab itu, investor dan trader sepatutnya memperhatikan level US$6.000. Jika tertembus ke bawah US$6.000, maka kemungkinan sangat besar, sekitar 99 persen, Bitcoin akan terus berada di bawah US$6.000 selama 5-10 tahun ke depan,” jelas Rey. [Vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait