Polisi Israel menduga bahwa warga Israel yang menjadi mantan pemilik tim sepak bola Moshe Hogeg dan mitra-mitranya sebanyak tujuh orang telah menipu investor sebesar US$290-US$300 juta dalam skema kripto, menurut berita Bloomberg.
Hogeg, yang dulunya adalah pemilik tim sepak bola Liga Premier Israel, seharusnya dijerat dengan tuduhan penipuan, pencurian, pencucian uang, pemalsuan, dan pelanggaran pajak, kata polisi nasional pada hari Rabu (23/8/2023).
Rekomendasi tersebut telah diajukan kepada jaksa Israel, yang akan memutuskan apakah akan mengajukan dakwaan, dikutip dari Theblock.
Bloomberg mencoba menghubungi pengacara Hogeg, yang tidak segera merespons permintaan komentar.
Penyelidikan yang Luas
Hogeg, bersama beberapa rekannya yang tidak diidentifikasi pada Rabu (23/8/2023), dituduh menggunakan jutaan dolar yang terkumpul pada tahun 2017 dan 2018 untuk empat startup kripto.
Selain itu, terdapat tuduhan potensial, termasuk penipuan, pencurian, pencucian uang, pemalsuan, dan pelanggaran pajak, menyusul penyelidikan selama dua tahun di mana polisi menyita aset milik warga Israel tersebut.
Polisi mengatakan mereka telah berbicara dengan 180 saksi dan mengumpulkan 900 bukti, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.
Warga Isreal tersebut dikaitkan dengan aktor Leonardo DiCaprio dan miliarder Meksiko Carlos Slim, yang dia meyakinkan untuk berinvestasi dalam sebuah startup, menurut Bloomberg.
Hogeg juga aktif di platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dan telah mengirim berita kripto selama seminggu terakhir.
Kantor Hogeg Menjadi Tempat Pesta Warga Israel dengan narkoba
Hogeg ditangkap kembali pada tahun 2021 di kantor Beitar Jerusalem FC, klub sepak bola yang dia miliki hingga Agustus 2022.
Penangkapan ini terjadi enam bulan setelah dua karyawannya mengajukan gugatan terhadap Hogeg dengan klaim bahwa mereka didorong untuk meyakinkan keluarga dan teman-teman untuk berinvestasi dalam tiga proyek yang kemudian merugikan.
Gugatan yang diajukan oleh para karyawan juga mengklaim bahwa Hogeg telah menggunakan kantor pusat perusahaannya dalam kripto sebagai “apartemen kenikmatan eksekutif” yang menjadi tempat pesta seks dan narkoba, dikutip dari Protos.
Saat Hogeg ditangkap, polisi memberikan pernyataan bahwa terdakwa bertindak bersama-sama dengan cara yang sistematis, sambil menipu investor dalam sejumlah proyek di bidang kripto.
Masing-masing warga Israel tersebut mengantongi jutaan shekel sambil membuat presentasi palsu kepada calon investor untuk berinvestasi dalam usaha yang nampaknya menguntungkan. [ab]