Warga Kolombia Gugat Binance, Setelah Akunnya Diblokir, Ada Apa

Pemblokiran akun bursa kripto Binance yang terjadi lebih dari lima bulan lalu dikarenakan dugaan pencucian uang telah membuat sejumlah pengguna asal Kolombia menempuh jalur hukum dan menuntut bursa tersebut.

News.Bitcoin.com melaporkan, dana yang terblokir mencapai nominal lebih dari US$1 juta. Hasil penyelidikan dari Badan Intelijen dan Penyelidikan Fiskal Belanda (FIOD) berkata dana tersebut terkait dengan tindakan finansial ilegal.

Binance menghadapi masalah legal di Kolombia setelah memblokir akun sejumlah warga sehingga dana tersebut tidak dapat dipindahkan atau dipakai sejak lima bulan lalu.

Sejumlah pengguna berkata mereka adalah korban penyitaan dana, seperti Jairo Velez.

“Saya telah diblokir sejak 29 September 2021. Sudah lima bulan saya tidak bisa mengakses uang saya. Binance mencuri dana di dompet saya dan menurut mereka dana itu ditahan oleh FIOD Belanda,” keluh Verez.

BACA JUGA  Binance Akan Gunakan Versi Terbaru Fiat Gateway Buatan Paxos Trust Company

Velez merupakan salah satu pengguna yang telah menempuh jalur hukum melawan Binance. Pengacara Velez menuntut pembebasan dana yang tertahan.

Menurut pernyataan Velez, tuntutan tersebut dikirim ke kantor ketaatan hukum Binance. Kendati demikian, Binance belum memberikan balasan.

Velez bukan satu-satunya korban yang terdampak oleh keputusan Binance. Andrea Torrente, warga Kolombia lain, mengalami nasib serupa dimana dana miliknya ditahan oleh bursa tersebut.

Binance memberitahu Torrente bahwa dananya ditahan sebagai akibat penyelidikan oleh otoritas Belanda yang didukung oleh jaksa penuntut dari Belanda.

Torrente turut menempuh jalur hukum melawan Binance. Ia mengirim surat ke perwakilan Binance di Kolombia tetapi belum menerima balasan.

Pengguna Binance mengeluhkan tidak adanya tanggapan dari bursa tersebut.

“Kami meminta Binance memberikan perintah penyitaan dana yang diterbitkan FIOD, tetapi kami disuruh menulis surel ke Kepolisian Belanda. Hampir enam bulan lalu kami menerima respon yang sama dari Binance,” jelas Torrente.

BACA JUGA  Binance Research, Memecoin: Ada Kuasa Gelap "Cabals"

Menurut Torrente, Binance menutup jalur komunikasi dan melepas tangan dari perkara ini.

Tidak ada jumlah resmi pengguna yang terdampak oleh kebijakan Binance tersebut. Sebagian korban mendirikan grup Telegram untuk mengangkat isu ini dan mengkoordinasikan tindakan terhadap Binance. [ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait