Terungkap, ketertarikan warga Rusia terhadap kripto terus meningkat seiring popularitasnya yang kian melesat diikuti oleh hype pada token metaverse dan non-fungible (NFT).
Menjadi salah satu negara terfavorit bagi para penambang kripto pasca pelarangan keras Tiongkok, Rusia tentu wajar saja warganya memiliki minat kuat moda investasi terbaik tahun ini.
Warga Rusia Sangat Menyukai Kripto
Berdasarkan laporan dari News Bitcoin, Selasa (21/12/2021), warga Rusia telah menukar total sekitar 5 triliun rubel, atau setara Rp950 triliun, menjadi aset kripto. Namun, belum diketahui sejak kapan penghitungan itu dilakukan.
“Menurut beberapa laporan, 5 triliun rubel telah diinvestasikan oleh [warga] Rusia dalam cryptocurrency,” ujar Kepala Komite Pasar Keuangan, Anatoly Aksakov.
Meskipun aset kripto, termasuk Bitcoin, belum begitu diatur di negara tersebut, para warganya tampak sangat antusias dengan aset digital ini.
Diketahui, undang-undang “Tentang Aset Keuangan Digital” akan mulai berlaku pada awal tahun 2022, meski hanya melingkupi beberapa aturan saja seperti penerbitan koin.
Aksakov berpendapat bahwa aset kripto telah menarik banyak minat investor, termasuk warga biasa di Rusia.
Dia pun mengungkapkan bahwa saat ini adalah waktunya bagi pemerintah untuk memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap aset kripto. Tentu saja, ini demi keamanan dan perlindungan hukum bagi warganya.
“Penting untuk menentukan bagaimana kita memperlakukan fenomena ini dan, karenanya, menetapkan kewajiban dalam hukum, jika kita melarang atau membatasi sesuatu,” tambahnya.
Lembaga pemerintah Rusia juga telah memiliki pandangan yang berbeda untuk membangun regulasi terkait aset kripto.
Berbagai pendekatan tengah dipertimbangkan, mulai dari memberlakukan larangan menyeluruh hingga melegalkan investasi dan perdagangan kripto.
Di sisi lain, Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina, masih berpandangan negatiterhadap regulasi kripto dan bersikeras bahwa infrastruktur keuangan Rusia tidak boleh digunakan untuk memfasilitasi transaksi kripto.
Memang, masih belum semua pihak memegang satu suara untuk masalah ini, tetapi itu adalah hal biasa. Setidaknya untuk sekarang.
Namun, Wakil Menteri Keuangan Alexey Moiseev telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mengambil langkah yang sama seperti Tiongkok. Setidaknya, ini kabar yang melegakan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.