Waspada Aksi Profit Taking Bitcoin Massal

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mewanti-wanti investor aset kripto atas potensi profit taking bitcoin massal, saat harga crypto wahid mencapai angka US$30.000 baru-baru ini.

Harga Bitcoin dari 1 Juni hingga 14 Juni melemah sekitar 7,38 persen dari harga BTC US$26.800 sempat turun ke US$24.825.

Namun, Bitcoin berhasil rebound dengan cepat hingga naik lebih dari 25 persen , melesat dari US$24.825 menyentuh harga US$31.415 dari periode 14 Juni hingga 23 Juni 2023. Pagi ini BTC sedang mencoba bertahan di atas level US$30.000, yaitu di kisaran US$30.300 hingga US$30.500.

Panji menjelaskan, pasar aset kripto kembali pulih didorong dari beberapa berita positif, seperti BlackRock mengajukan berkas perdagangan Bitcoin ETF Spot ke Securities Exchange Commision (SEC), Bursa Kripto EDX yang dibangun oleh Citadel dan Fidelity resmi beroperasi.

Dia menambahkan, pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell yang menyatakan stablecoin sebagai bentuk uang sehingga perlu diatur, turut memberi sentimen positif kepada investor aset kripto.

“Sentimen ini diharapkan mampu mendorong Bitcoin kembali menguji area US$31.400 dengan catatan Bitcoin harus mampu bertahan diatas level psikologis supportnya di US$30.000,” kata Panji.

Hanya saja, Financial Expert mengingatkan investor aset kripto untuk juga mencermati beberapa potensi isu yang dapat menahan harga Bitcoin seperti kekhawatiran dari potensi kenaikan suku bunga AS yang diprediksi masih akan naik dua kali hingga akhir tahun.

Selain itu, investor pada pekan ini untuk mencermati Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, indikator inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada Jumat (30/6).

Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) secara tahunan diprediksi tumbuh menjadi 4,6 persen di bulan Mei, lebih tinggi dari laporan bulan sebelumnya 4,4 persen.

“Angka dibawah konsensus bisa mendorong harga kripto. Namun jika angka rilis diatas prediksi maka berpotensi menghentikan kenaikan harga kripto,” kata Panji.

Menurut Panji, ada potensi investor untuk profit taking dari aset Bitcoin terlebih dahulu sembari menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat, khususnya data tingkat inflasi AS yang akan dirilis pada 12 Juli 2023.

Melansir dari Cryptoslate, saat Bitcoin mencapai level US$30.000 baru-baru ini, banyak pemegang jangka pendek memanfaatkannya dan mengirimkan Bitcoin mereka ke bursa.

“Sekitar 48.000 Bitcoin telah dipindahkan ke bursa, di mana 41.000 di antaranya dikirimkan dengan hasil yang menguntungkan,” terang media crypto.

Cryptoslate melanjutkan, pemegang jangka pendek yang telah memegang Bitcoin selama kurang dari 155 hari terutama aktif dalam merealisasikan keuntungan mereka. Investor-investor ini telah mengakuisisi Bitcoin dengan harga di bawah US$30.000.

“Skenario ini mirip dengan kejadian sebelumnya saat keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) ketika para trader jangka pendek juga memanfaatkan profit taking saat Bitcoin turun di bawah US$20.000.”

Media crypto menambahkan, peristiwa Black Swan telah menghantui pasar kripto selama 12 bulan terakhir.

“Selama keruntuhan SVB, sebagian besar investor memilih untuk mengambil keuntungan, sementara selama keruntuhan FTX, di mana ketakutan puncak melanda pasar, sebagian besar investor memilih untuk menjual kepemilikan mereka.”

Bagaimana Prediksi harga Bitcoin Juli?

Dalam analisis Panji, pergerakan Bitcoin awal Juli tergantung pada bagaimana penutupan harga BTC di Juni 2023.

“Jika BTC mampu menutup bulan Juni dengan bertengger diatas US$30.000 maka ada peluang BTC untuk lanjut naik ke US$32.000 di minggu pertama bulan Juli,” katanya.

“Sebaliknya jika gagal dan breakdown di bawah US$30.000 maka BTC berpotensi akan melemah ke area US$27.350 hingga US$28.400, yang juga bisa di pertimbangkan sebagai area entry selanjutnya,” timpal Panji.

Sebelumnya, Indeks harga konsumen (IHK) AS tahunan turun di AS menjadi 4 persen di bulan Mei, di bawah ekspektasi 4,1 persen serta mencapai level terendah sejak Maret 2021.

Jika IHK kembali melandai maka akan meningkatkan peluang The Fed untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada FOMC yang terjadi pada 26-27 Juli 2023.

“Hal ini berpotensi mendorong Bitcoin kembali bergerak bullish pada akhir Juli. Data Coinglass menunjukkan perubahan harga Bitcoin rata rata naik sebesar 9,18 persen di setiap bulan Juli sejak 2013 hingga 2022,” kata Panji. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait