Waspada! Harga BTC Bisa Sentuh US$70.000, Begini Analisanya

Harga BTC menunjukkan volatilitas tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi pasar yang sebelumnya positif, didorong oleh kemenangan Trump dan pengumuman cadangan Bitcoin AS, kini kembali diuji oleh berbagai sentimen negatif yang memicu kepanikan di kalangan investor.

Beberapa analis kripto menilai bahwa sentimen tersebut tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga Bitcoin saat ini dan hanya merupakan koreksi sesaat. Sementara itu, analis lain khawatir akan potensi penurunan yang lebih dalam.

Akhir Dari Fase Bullish?

Menurut prediksi harga BTC yang diungkapkan oleh analis kripto terkenal, R. Linda Trading, di saluran Telegramnya pada 15 Maret 2025, harga Bitcoin saat ini terus membentuk tren turun setelah menembus struktur bullish pada kerangka waktu mingguan.

“Tidak ada pendorong bullish yang jelas, dan secara teknikal, harga BTC saat ini mengarah ke zona ketidakseimbangan global di kisaran US$75.000 – US$73.000,” ujarnya di saluran Telegram miliknya.

Analisis Pergerakan Harga Bitcoin - R. Linda Trading
Analisis Pergerakan Harga Bitcoin – R. Linda Trading

Linda menambahkan bahwa berbagai faktor, seperti pertemuan puncak kripto terbaru dan pernyataan dukungan terhadap mata uang kripto, belum mampu membalikkan tren pasar yang kini semakin didominasi oleh sentimen bearish.

“Secara global, zona ketertarikan berada di US$75.000, US$73.000, serta order block di US$69.000 – US$66.000. Sementara itu, secara lokal, zona likuiditas terdekat berada di atas dan kemungkinan akan diuji sebelum harga melanjutkan penurunan lebih lanjut,” jelasnya.

Menurutnya, jika harga Bitcoin gagal mempertahankan support level di US$78.000, maka ada kemungkinan besar bahwa harganya dapat terus turun ke level yang lebih rendah.

Harga Bitcoin Terancam Jatuh ke US$60.000

Senada dengan Linda, analis kripto terkemuka lainnya, yaitu Benjamin Cowen juga memperingatkan bahwa siklus bullish berisiko berakhir jika harga BTC turun di bawah US$71.000. 

Dalam video yang diunggah pada 14 Maret di saluran YouTube-nya, Cowen menekankan bahwa kehilangan level tersebut dapat mendorong harga yang lebih rendah dan menjadi sinyal berakhirnya siklus bullish saat ini.

“Jika harga BTC turun ke kisaran US$60.000, maka ada kemungkinan besar bahwa siklus bullish telah berakhir. Namun, jika tetap bertahan di atas level tertinggi 2024, maka rally masih bisa berlanjut,” ujarnya.

Cowen membandingkan situasi saat ini dengan tahun 2017, di mana pergerakan harga Bitcoin sempat menguji level tertingginya pada tahun sebelumnya sebelum akhirnya bertahan dan kembali melanjutkan kenaikan.

5 Data Baru yang Bisa Mengubah Arah Pergerakan Harga BTC

Namun, jika harga mampu bertahan di atas level US$70.000, maka dirinya tetap optimis bahwa struktur siklus bullish saat ini akan tetap terjaga dan berpotensi melanjutkan tren positif ke depannya.

“Jika harga BTC mampu bertahan di kisaran level US$70.000, yaitu di atas rentang harga US$70.000 hingga US$73.000, maka struktur pasar tetap dalam kondisi baik,” jelasnya.

Ia juga menyoroti dampak makroekonomi, termasuk inflasi yang turun ke 2,81 persen. Menurut Cowen, keputusan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga berpotensi memicu lonjakan inflasi seperti pada era 1970-an, yang bisa memperburuk sentimen pasar.

Dengan proyeksi harga Bitcoin yang diungkapkan oleh Cowen dan Linda, serta berbagai faktor yang mempengaruhi pasar, investor dan trader diingatkan untuk tetap waspada serta memperhatikan beberapa level kunci dalam beberapa waktu ke depan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait