Waspada Modus Baru Penipuan Crypto, Kerugian Total Mencapai 451 Dolar

Di dunia crypto yang terus berubah dengan cepat, pelaku jahat terus mengembangkan modus penipuan baru dan canggih untuk mengeksploitasi pengguna yang tidak curiga.

Diantara teknik jahat ini, satu modus penipuan baru yang sangat licik telah muncul, mengguncang dunia crypto sampai ke akarnya.

Itu adalah penipuan zero-transfer phishing yang kian meningkat, mengakibatkan kerugian keuangan yang signifikan bagi para penggemar dan investor crypto.

Apa Itu Zero-Transfer Phishing?

Zero-transfer phishing adalah pendekatan baru yang digunakan oleh penipu untuk menyasar riwayat transaksi pengguna tanpa perlu akses ke kunci pribadi mereka.

Sebaliknya, para penyerang memulai transaksi bernilai nol dari alamat mereka sendiri, yang kemudian muncul dalam riwayat transaksi korban.

Perbedaan liciknya terletak ketika para penipu menggunakan alamat yang mirip dengan alamat-alamat dengan yang pengguna pernah bertransaksi sebelumnya.

Biasanya, alamat-alamat tiruan ini dimulai dan diakhiri dengan serangkaian karakter yang sama, menjebak pengguna crypto ke dalam perangkap identitas yang keliru.

Sayangnya, pengguna akan terkena tipuan ini, tanpa sengaja menyalin dan menempel alamat penipu dari riwayat transaksi mereka, dan menunjukkannya sebagai penerima aset mereka. Konsekuensinya sangat mengerikan.

Modus Baru Penipuan Crypto 

Berdasarkan laporan Crypto Potato, statistik terbaru dari platform analitik blockchain Bitrace menggambarkan gambaran yang suram tentang sejauh mana ancaman ini telah menyebar.

Para peserta pasar telah menderita kerugian besar, dengan lebih dari 451 juta Tether (USDT) jatuh ke dalam perangkap penipuan zero-transfer phishing di jaringan Tron.

Modus operandi baru ini tanpa diragukan lagi telah membuat investor dan komunitas kripto secara umum terkejut dan tidak percaya.

Jaringan Tron bukan satu-satunya tempat pertempuran bagi para pelaku jahat ini. Laporan terbaru menyoroti kerugian besar akibat penipuan phishing di berbagai blockchain lain.

Dalam insiden yang sangat mengkhawatirkan bulan lalu, seorang pengguna dompet Kraken mengalami kerugian besar sebesar 4,46 juta USDT saat secara tidak sengaja mentransfer aset mereka ke alamat phishing di blockchain Ethereum.

Kejadian yang sangat disayangkan ini menunjukkan tingkat keseriusan masalah dan urgensi pencarian solusi.

Selain itu, komunitas crypto terguncang ketika alat perdagangan crypto, None, terpaksa menutup operasinya akibat serangan phishing.

Pihak yang mengimplementasikan None kehilangan 41,52 ether (ETH) dan sebanyak 11.7000 token NONE, dengan total nilai mencapai US$76.500. Insiden ini menjadi pengingat nyata bahwa tidak ada entitas atau individu yang kebal dari bahaya zero-transfer phishing.

Dalam peristiwa yang lebih mengkhawatirkan, satu whale terkenal juga menderita kerugian besar sebesar US$24,23 juta dalam Ethereum yang telah di-liquid stake kepada para penipu phishing, meskipun mereka memiliki pengalaman yang luas dalam dunia teknologi blockchain.

Insiden ini dianggap sebagai salah satu serangan phishing kripto terbesar dalam beberapa waktu terakhir, menekankan ancaman yang terus berkembang dan meluas.

Bahkan pemain besar dalam industri crypto tidak terhindar dari ancaman ini.

Dalam langkah yang mengejutkan, perusahaan penerbit USDT, Tether, membekukan 20 juta USDT yang pengguna secara tidak sengaja kirimkan kepada penipu phishing pada bulan Agustus, membuka mata terhadap seriusnya masalah ini. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait